0

Jakarta, Berita Metropolitan – Rudal balistik anti kapal C705 gagal menembak tepat sasaran saat mendapat perintah untuk diluncurkan oleh Presiden Jokowi, ada delay sampai 5 menit. Jelas ini cukup memalukan.




Andai ini terjadi di saat perang, jelas sebuah kerugian. Dan bisa dipastikan tembakan rudal meleset tidak kena sasaran. 

Rudal c705 dibeli pada masa Presiden SBY. Pra Kontrak kerjasama rudal C-705 antara Indonesia dan China ditandatangani pertama kali pada tahun 2012 langsung oleh Presiden SBY di China. 

C705 sendiri telah diuji TNI di selat Sunda sejak tahun 2011. Setahun setelah proposal pra kontrak, 1 maret 2013, kontrak pembelian resmi diteken dengan jumlah 100unit, 50unit dibuat di China dan 50unit di Indonesia dengan dana dari APBN tahun 2010.

Rudal C 705 ini berhulu ledak 110 kilogram, dengan daya jangkau 75 km dan 170 km dengan tambahan roket pendorong. Rudal ini memiliki Sistem pemandu: radar, TV, atau IR dengan target kapal berbobot 1500 ton. Rudal jelajah C 750 bisa diluncurkan dari pesawat, kapal dan kendaraan darat.

C-705 dipersiapkan untuk mengkandaskan kapal perang dengan daya hancur mencapai 95,7%, ideal untuk menenggelamkan kapal.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik pada ajang Zhuhai Airshow ke-7 tahun 2008. Misil ini adalah pengembangan dari C-704, dan bentuknya lebih menyerupai miniatur C-602. Pengembangan rudal baru ini fokus ke tiga hal: elemen mesin, hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru, membuat jangkauan rudal yang sebelumnya 75-80 km, menjadi sampai 170 kilometer.

Keuntungan ToT untuk Indonesia.

50 unit rudal c705 akan dibuat di Indonesia, Pembangunan Pabrik rudal C 705 dilakukan Kementrian Pertahanan RI dan Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMEIC) yang menjadi pemegang proyek pengerjaan rudal.

ToT dari rudal ini diharapkan menambah keuntungan bagi pengembang kemampuan rudal Cruiser RX 420 buatan LAPAN yang ditargetkan memiliki daya jangkau 300 Km lebih.

Rudal Lapan RX- 420 sudah diuji coba beberapa kali. Namun hingga kini masih ada kendala dipersoalan di keakuratan daya jelajah, dalam mencapai target sasaran secara presisi. Jika teknologi cruiser telah dimiliki para pakar rudal Indonesia, munculnya rudal RX- 420 versi militer, akan menggentarkan negara negara tetangga.

Melihat sejarah pembeliannya, lalu kenapa Jokowi yang  dibully ?
[src/trc]

Source link



Posting Komentar

 
Top