0




Berita Metropolitan.com, Jakarta – Di kalangan elite Partai Demokrat (PD) kini beredar petisi untuk menyuarakan pemecatan terhadap Ruhut Sitompul. Para elite PD menganggap Ruhut sudah keterlaluan karena berani secara terbuka berseberangan secara terbuka dengan kebijakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dalam pilkada DKI.



PD yang memimpin Koalisi Cikeas mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sedangkan Ruhut secara terbuka mendukung Basuki T Purnama alia Ahok, sembari mengejek calon gubernur DKI yang diusung Koalisi Cikeas.



Lantas apa komentar Ruhut atas petisi pemecatan itu? “Kalau orang-orang yang otaknya korupsi, pasti mengamini,” katanya seperti diberitakan JawaPos.Com, Kamis (29/9).



Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, jika ada pihak yang memintanya mundur maka cara berpikirnya seperti tukang parkir. Termasuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, anak bungsu SBY yang kini memimpin Fraksi PD DPR.



“Itu dia yang aku bilang tukang parkir. Mundur-mundur, kiri-kiri, hop (setop), gopek (lima ratus rupiah), Pak,” sebut dia.



Ruhut pun tidak akan menarik pernyataannya yang menyebut pola pikir Ibas seperti tukang parkir. “Siapa pun, selama aku benar, nggak ada yang gua takutin,” tegasnya.



Karenanya, Ruhut siap jikalau nanti Komite Pengawas PD memanggilnya. “Aku santai aja, aku bukan penjilat. Kapan aku nggak pernah siap?” ucap legislator asal Medan itu.



Bagaimana jika PD akhirnya tetap mengeluarkan keputusan pemecatan? Ruhut menegaskan bahwa dirinya punya peran membesarkan PD.



“Demokrat aku yang besarkan. Kalau aku gak ada, kebayang Demokrat jadi apa. Apalagi Ahok menang. Rakyat kan cerdas. Ruhut kok dipecat, taunya dia yang benar, partai apa itu,” pungkasnya. (Sumber: jpnn.com). 




Posting Komentar

 
Top