Berita Metropolitan – Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Jupan Royter menyatakan apresiasinya atas sikap dari warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Apresiasi tersebut lantaran sikap dari para warga yang tertib saat dilakukannya relokasi kemarin.
“Kemarin saat penertiban saya terus keliling di sana. Saya lihat mereka sangat kooperatif, bagus mereka. Saya apresiasi betul sikap mereka,” ucap Jupan dikutip Berita Metropolitan.
Jupan mengatakan bahwa pada waktu keliling untuk memantau pelaksanaan dari penertiban itu, Ia sama sekali tak melihat penolakan dari warga.
Meme Kasatpol PP Puji Bukit Duri.
Sikap yang ditunjukkan oleh warga Bukit Duri merupaka bentuk dari rasa tanggung jawab untuk bisa menjaga ketertiban lingkungan sekitar.
“Ini sudah lebih bagus dari waktu penertiban di Kampung Pulo. Tidak sampai ada bentrokan, Alhamdulillah, puji Tuhan. Ini menunjukkan rasa tangggung jawab kita yang semakin besar untuk menjaga ketertiban di ibu kota,” terang Jupan.
Sikap dari para warga yang menunjukkan kesadaran atas kepentingan masyarakat yang lain itu sangat membanggakan. Dengan dilakukannya normalisasi Sungai Ciliwung, risiko banjir yang sudah rutin terjadi bakal bisa ditanggulangi.
“Bisa jadi warga Bukit Duri juga melihat bagaimana Kampung Pulo yang sekarang juga lebih minim banjir setelah ada normalisasi. Dan ini kan juga untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas,” ungkapnya.
Penggusuran di Bukit Duri.
Relokasi adalah Kepedulian Pemprov
Jupan menuturkan bahwa tujuan dari penertiban itu adalah sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah terhadap warganya.
Usaha untuk melakukan relokasi dan pemberian fasilitas-fasilitas lainnya adalah supaya warga yang terkena dampak penertiban bisa tetap hidup normal.
“Yang dilakukan ini kan bukan penggusuran. Kalau penggusuran, warga tidak akan dapat relokasi rusun dan fasilitas lainnya. Mana ada negara yang ingin rakyatnya kesusahan?” jelasnya.
Jupan turut meyakini kalau warga yang belum pindah dari Bukit Duri akan sesegera mungkin pindah karena proyek normalisasi tak bisa ditunda lagi.
“Proses penertiban tetap jalan karena proyek normalisasi kan tidak bisa menunggu. Sementara itu proses hukum di PTUN juga tetap berjalan,” cetusnya.
Aksi Orasi Budaya
Romo Ignatius Sandyawan Sumardi
Sebelumnya, memang ada aksi penolakan dari warga dengan menggelar orasi budaya sebagai wujud penolakan mereka.
Tetapi, kelompok yang dipimpin oleh Romo Ignatius Sandyawan Sumardi itu melakukan aksi dengan tanpa menggunakan kekerasan apapun.
Penulis: Debi.
Posting Komentar