0



Berita Metropolitan – Pemerintah telah melakukan berbagai macam usaha untuk bisa menyukseskan program tax amnesty.


Bukan hanya sekedar imbauan saja, pemerintah juga turut mengundang orang-orang terkaya di Indonesia untuk bisa turut berpartisipasi di dalam program itu.


Adapun untuk salah satunya yaitu dengan mengajak mereka untuk makan malam bersama di Istana Negara.


Sri Mulyani dan Konglomerat Indonesia.

Sri Mulyani dan Konglomerat Indonesia.

Seperti foto yang Berita Metropolitan dapatkan dari Kantor Sekretarian Kepresidenan, terlihat Menkeu, Sri Mulyani dikepung oleh para pengusaha kaya Indonesia saat di sela-sela makan malam tersebut.



Siapa saja mereka?


Paling kiri, pemilik dari Grup Djarum



Robert Budi Hartono.

Robert Budi Hartono.

Sampai dengan saat ini, Budi Hartono masih menduduki posisi puncak sebagia orang paling kaya di Indonesia.


Bukan hanya industri rokok saja, Budi Hartono juga mempunyai bisnis di beberapa sektor yaitu seperti keuangan (BCA), manufaktur (Polytron) sampai dengan properti (Grand Indonesia Kempinski dan juga jaringan Hotel Padma).


Menurut penelusuran OkTeruscom, total dari harta kekayaan Budi Hartono mencapai angka USD$15 miliar atau setara dengan Rp. 195 triliun.


Duduk, kedua dari kiri, pemilik dari Sriwijaya Air


Chandra Lie.

Chandra Lie.

Chandra Lie menjadi seorang pengusaha yang bergelut di industri penerbangan. Ia mulai masuk ke dalam bisnis aviasi dari bawah yaitu pada waktu dipercaya oleh salah seorang koleganya agar bisa mengelola sebuah pesawat.


Setelah itu, Ia pun memberanikan diri untuk bisa menjalankan bisnis penerbangan sampai dengan sekarang ini.


Menurut informasi yang Berita Metropolitan dapatkan, kekayaan dari Chandra Lie mencapai angka Rp $USD 325 juta atau setara dengan Rp. 4,2 triliun.


Duduk, ketiga dari kiri, CEO Grup Sinarmas


Franky Widjaja.

Franky Widjaja.

Menjadi generasi kedua dari pendiri Grup Sinarmas, Franky menjadi CEO dari perusahaan itu dan punya portofolio bisnis di beberai abidang.



Beberapa diantaranya yaitu properti, perkebunan, perbankan, kertas, sampai dengan telekomunikasi.


Menurut data yang Berita Metropolitan dapatkan, total kekayaan dari Franky yaitu mencapai USD$ 10 miliar atau setara dengan Rp. 130 triliun.


Berdiri, mengenakan batik biru, pemilik Grup Mayapada


Tahir.

Tahir.

Bukan hanya filantropis saja, Tahir juga menjadi seorang pengusaha yang memiliki Grup Mayapada dengan memulai bisnisnya sebagia pedagang.


Karena keuletannya, usaha yang dijalankan olehnya pun akhirnya bisa berkembang sampai dengan merambah ke beberapa sektor yaitu keuangan, properti, rumah sakit, sampai dengan media.


Menurut data yang Berita Metropolitan dapatkan, kekayaan dari Tahir mencapai USD$ 2,2 miliar atau setara dengan Rp. 28,6 triliun.


Berdiri, mengenakan batik biru tua, Grup Central Cipta Murdaya


Murdaya Poo.

Murdaya Poo.

Salah seorang pengusaha yang juga merupakan politisi ini menjalankan bisnisnya di beberapa sektor yaitu seperti PT Jakarta International Expo yang bergerak di bidang pameran.


Lalu ada juga di sektor perkebunan lewat PT Hardaya Inti Plantation. Sebelumnya, perusahaan miliknya pernah menjadi supplier dari perusahaan sepatu AS yaitu Nike lewat PT Hardaya Aneka Shoe Industry, namun telah berhenti.


Data yang Berita Metropolitan dapatkan soal jumlah harga kekayaannya yaitu mencapai USD$ 2,1 miliar atau setara dengan Rp. 27 triliun


Duduk, bawa map biru, pemilik Grup Rajawali


Peter Sondakh.

Peter Sondakh.

Lewat Rajawali Corpora, Peter Sondakh mempunyai bisnis yang bergerak di beberapa sektor yaitu mulai dari properti, perkebunan sampai dengan media


Sebelumnya, Ia juga pernah tercatat sebagai pemegang saham di PT Semen Gresik Tbk, PT Excelcommindo (XL) dan juga stasiun televisi ternama yaitu RCTI.


Namun, aset-aset itu diketahui telah berpindah tangan ke pihak lain. Menurut data yang Berita Metropolitan dapatkan, daftar harta kekayaan Peter mencapai US$ 1,9 miliar atau setara Rp 25 triliun.


Berdiri, mengenakan batik kuning, Tunas Group


Anton Setiawan.

Anton Setiawan.

Anton Setiawan adalah seorang pendiri dari Tunas Group yang perusahaannya bergerak di bidang penjualan otomotif.


Seperti yang Berita Metropolitan dapatkan dari laman resmi Tunas Group, perusahaan ini menjadi dealer resmi dari Toyota, BMW, Daihatsu, Peugeot, Honda Motor dan juga Isuzu.


Bukan hanya itu saja, Tunas juga turut menyediakan penyewaan kendaraan dan juga pembiayaan untuk pembelian kendaraan. Belum ada data pasti soal daftar harta kekayaan dari Anton.


 


Penulis: Dewi






Posting Komentar

 
Top