0



Berita Metropolitan – Politikus nyentrik asal partai Demokrat, Ruhut Sitompul dikabarkan bakal terancam didepak dari partainya.


Hal tersebut lantaran Waketum Partai Demokrat, Roy Suryo menegaskan bahwa pada saat ini untuk mayoritas kader partai Demokrat sudah mengumpulkan petisi untuk bisa melakukan pemecatan terhadap Ruhut melalui group whatsapp.


Menanggapi hal tersebut, Ruhut menjawab dengan cukup keras lewat sindiran yang tentu bakal menyakiti hati dari Roy Suryo.


Meme Roy Suryo vs Ruhut Sitompul.

Meme Roy Suryo vs Ruhut Sitompul.

“Sudah lah kalau Roy Suryo, semalam gua bikin jadi perkedel. Kalau Roy Suryo sudah habis,” ucap Ruhut dikutip Berita Metropolitan.



Kader Otak Koruptif


Ia menjelaskan bahwa para kader partai Demokrat sudah menyetujui soal petisi pemecatan dirinya adalah kader yang punya pola pikir koruptif atau tukang korupsi.



Ruhut menegaskan untuk dirinya merupakan sosok yang sangat anti korupsi.


“Kalau orang-orang yang otaknya korupsi pasti mengamini,” terangnya lagi.


Ruhut mengaku kalau dirinya sudah sangat siap kalau memang nanti dipanggil oleh Komite Pengawas Partai Demokrat untuk bisa mempertanyakan sikapnya yang tak mau mendukung Agus Harimurti sebagai cagub DKI Jakarta.


“Aku santai aja. aku bukan penjilat, kapan aku gak pernah siap? Aku siap terus,” ungkapnya.



Waketum Partai Demokrat, Roy Suryo menjelaskan kalau mayoritas di pengurus partai sudah sangat gerah dengan kelakuan Ruhut Sitompul.


Ia menuturkan bahwa hampir semua pengurus di Demokrat menginginkan agar Ruhut bisa segera dipecat dari partai.


“Sudah sangat keterlaluan ini. Bahkan di internal Whatsapp Group Partai Demorkat sudah beredar ‘Petisi Pemecatan Ruhut’ yang diamini oleh mostly anggota Partai Demokrat,” ucap Roy dikutip Berita Metropolitan.


Ulah Ruhut bikin kesal


Roy menjelaskan bahwa kader Demokrat sebenarnya tak hanya mempermasalahkan soal sikap dari Ruhut yang tak ingin mendukung Agus Harimurti.


Para kader merasa terganggu dengan pernyataan keras dari Ruhut yang menyerang para pengurus partai Demokrat lainnya.


“Mulai dari Bu Nurhayati, Pak Amir, Pak Syarief, saya, sekarang mas Ibas. Sudah sangat keterlaluan,” ungkapnya.


 


Penulis: Jeki






Posting Komentar

 
Top