0
Berita Metropolitan – Sudah menjadi rahasia umum, yang membawa Ahok ke dalam ranah politik adalah sang guru bangsa yaitu Gus Dur. Gus Dur bagaikan guru spiritual Ahok dalam memimpin. Bagaimana Ahok orang yang terlihat tegas pernah ciut nyalinya ketika ingin mencalonkan Bupati Belitung, karena di sana mayoritas Muslim, dan ia orang Kristen bahkan keturunan Tionghoa, lantas Gus Dur sendiri yang membantu Ahok kampanye sehingga terpilih di Belitung.

Dalam pandangan Gus Dur, semua anak bangsa berhak menjadi pemimpin apapun agama dan sukunya. Pandangan universal Gus Dur dibuktikan ke Ahok yang mana dia mampu menjadi orang no. 1 di Jakarta. Sebelum Ahok memimpin, Gus Dur lah yang selalu memberi nasehat kepada Ahok. Coba bayangkan, Ahok di cap Cina Kafir, Gus Dur pun di cap antek Yahudi. Ahok di hujat kutil babi, Gus Dur di hujat buta mata buta hati. Ahok di serang dengan isu SARA, Gus Dur dijatuhkan dengan isu korupsi.


Mengapa, ketika Ahok difitnah bahkan dihujat dia tetap sabar? Menurut saya, Ahok berkaca kepada guru spiritualnya, yaitu Gus Dur, di mana Gus Dur ketika di hujat cukup balas dengan kualitas kerja sampai akhirnya orang-orang busuk terlihat. Ahok pun demikian, kenapa hanya zaman Ahok kali menjadi bersih? Ya karena mafia mafia pejabat memainkan gaji tim kebersihan DKI. Ahok bahkan memarahi kepala makam yang ketauan pungli.


Inilah Ahok didikan Gus Dur yang tidak akan mundur meskipun di hina. Justru dua sosok ini yang membuat tikus tikus berdasi takut. Bagaimana Gus Dur yang ditakuti DPR/MPR sehingga dilengserkan, dan bagaimana Ahok ditakuti oleh DPRD DKI sehingga dia harus kena hujatan.


Kita seharusnya anak bangsa memelihara dan membela pemimpin yang tegas dan berani. Negara kita sudah terlalu sakit dimakan tikus berdasi


(Sumber: Status Facebook Ardiyansyah)



Source link



Posting Komentar

 
Top