0

Bandung, Berita Metropolitan – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil merasa siap jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukungnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.




“Siapa pun yang mendukung pasti saya apresiasi, mau apa saja, masak yang mendukung ditolak. Geus puguh (sudah jelas) kami butuh dukungan dari mana pun juga,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Graha Tirta Siliwangi di Jalan Lombok, Kota Bandung, Rabu, 31 Agustus 2016.

Namun ia masih belum bisa memutuskan apakah akan menjadi kader PDIP atau tidak untuk melanjutkan karier politiknya ke jenjang yang lebih tinggi. 

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, Megawati yang ditemuinya kemarin pada acara Sekolah Kepala Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Graha Kinasih, Depok, Jawa Barat, belum meminta dirinya menjadi kader PDIP. 

Selain itu, Ridwan Kamil dan Megawati tidak membahas pilkada DKI Jakarta. Dia menegaskan keputusannya sudah bulat tidak akan maju menantang Gubernur inkumben Basuki Tjahaja Purnama. 

Ridwan Kamil membenarkan dia menghadiri acara Sekolah Kepala Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Depok, Jawa Barat, Selasa, 30 Agustus 2016. Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil—yang datang mengenakan kemeja merah khas PDIP—tidak menjadi peserta. Pria yang akrab disapa Emil ini justru didaulat menjadi salah satu pembicara di depan para calon kepala daerah dari PDIP.

Selain itu, Ridwan Kamil mengaku memaparkan kebijakan-kebijakan yang sejalan dengan visi Presiden Indonesia pertama, Sukarno, idolanya. “Dalam kacamata PDIP sesuai dengan visi Bung Karno, yakni politik berkedaulatan, ekonomi berdikari, khususnya ekonomi kerakyatan dan yang berkebudayaan,” tuturnya.

Kehadiran Ridwan Kamil dalam acara internal PDIP tersebut cukup menyita perhatian publik. Mungkinkah Ridwan Kamil bakal menjadi salah satu kader partai berlambang banteng moncong putih itu?

“Saya diundang ke Gerindra, NasDem, Golkar, PKS, PDIP, kapasitasnya rata-rata sama. Kalau di Bandung, saya sebagai tuan rumah. Kalau di luar Bandung, kapasitasnya sebagai narasumber,” katanya.

Ridwan Kamil mengatakan dia tidak pernah menolak undangan dari partai mana pun. “Saya mah selalu mengiyakan. Saya tidak pernah menolak kalau diundang, kecuali waktu tidak memungkinkan,” ujarnya.  [tempo.co]

Source link



Posting Komentar

 
Top