0




Berita Metropolitan.com, Jakarta – PKB membentuk Poros Alternatif setelah PKS dan Gerindra memutuskan untuk memajukan Sandiaga Uno dengan Mardani Ali Sera ke Pilgub DKI. Poros ini akan mengajukan Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal calon gubernur. 



Seperti diketahui sebelum membentuk Poros Alternatif, PKB bersama PKS, Gerindra, PPP, PAN, Demokrat dan PDIP mendeklarasikan Koalisi Kekeluargaan untuk melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Akankah Poros Alternatif solid mengusung Yusril?



Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes melihat Poros Alternatif belum solid. Permasalahan yang menjadi tantangan koalisi ini adalah karena tidak adanya kandidat yang cukup kuat untuk menjadi penantang Ahok. 



Masing-masing partai di Poros Alternatif, kata Arya, masih mempertahankan egonya untuk menempatkan kader mereka baik sebagai bakal calon gubernur maupun calon wakil gubernur. “(Poros alternatif) rapuh karena tidak ada kandidat yang cukup kuat, tantangan pada poros ini bukan saja mencari calon wakilnya, tapi mereka juga kesulitan mencari siapa calon DKI 1 (Cagub) untuk melawan Ahok,” kata Arya kepada wartawan, Minggu (11/9/2016). 



Saat ini misalnya, PKB mengajukan nama Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal Cagub. Persoalannya adalah belum tentu nama Yusril diterima oleh PAN, PPP dan Demokrat yang disebut sudah setuju bergabung dengan Poros Alternatif. 



Ada juga persoalan yang akan menghambat Poros Alternatif, yaitu soal partai yang menjadi motor penggerak. “Apakah komposisi kandidat itu bisa diterima partai Poros Alternatif. Dan siapa yang menjadi motor ini yang akan menentukan soliditas Poros Alternatif,” papar Arya. 



Terkait Poros Alternatif, hingga kini baru PKB yang memberikan keterangan dukungannya untuk Yusril Ihza Mahendra. Namun rupanya gagasan itu belum sepenuhnya disetujui oleh PAN, Demokrat dan PPP yang diajak membentuk Poros Alternatif. 



“Demokrat belum menentukan (Cagub),” kata Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi, Krisna Salmun, saat berbincang, Jumat (9/9/2016).



Menurut Krisna sama seperti Sandiaga, Yusril saat ini menjadi salah satu kandidat yang dinilai layak maju Pilgub DKI. Namun dari sejumlah survei, nama Yusril lebih unggul dari Sandiaga. 



Partai lain, yakni PAN mengaku belum menerima informasi langsung dari PKB soal pembentukan Poros Alternatif ini. “Kami belum menentukan. Namun kami sudah pasti, alternatifnya adalah Sandiaga Uno, Yusril, atau Rizal Ramli. Ini masih digodok di tingkat Dewan Pimpinan Pusat,” kata Ketua Tim Pilkada PAN DKI, Johan Musyawa.



PPP Jakarta juga menyatakan belum mendapat ajakan langsung untuk membentuk poros alternatif mengusung Yusril. Terlepas dari itu, nama Yusril memang menjadi salah satu kandidat yang ditimbang PPP.



“Saya belum mengonfirmasi soal itu (poros alternatif). Sesuai pembicaraan sejak pertama kali, dua orang yang menjadi kandidat alternatif kami adalah Sandiaga atau Yusril,” kata Ketua DPW PPP DKI Abdul Aziz. (Sumber: detik.com). 



Source link



Posting Komentar

 
Top