0




Berita Metropolitan.com, Jakarta – Rapat antara Komisi VII DPR dengan Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan, yang sempat memanas pada pukul 16.00 WIB tadi akhirnya ditutup pukul 17.00 WIB dan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. 



Panasnya suasana rapat sendiri berawal dari pertanyaan anggota Komisi VII DPR terkait rencana pemberian subsidi terhadap pengembangan energi baru terbarukan. Alih-alih fokus pada pembahasan rapat, anggota dewan justru cenderung mempermasalahkan keseriusan pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan selama ini.



“Bagaimana kerja pemerintah ini untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Banyak izin PLTMH yang diperjualbelikan. Kalau memang serius mau mengembangkan EBT, bikin aturannya dong. Saya saja bukan pemerintah, saya bisa keluarkan aturan supaya itu tidak terjadi. Itu yang kita harapkan. Masa bapak sebagai pemerintah tidak bisa mencegah itu,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR, Mulyadi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).



Pernyataan yang dilontarkan anggota dewan tersebut menyinggung perasaan Luhut lantaran dianggap merendahkan pemerintah.



“Masukan dari Bapak saya terima dengan baik. Tapi sebagai mitra kerja kita harus saling menghormati. Jangan seperti menginterogasi kami. Kalau kami diperlakukan seperti pesakitan, saya terus terang tidak nyaman,” kata Luhut dengan nada keras.



Alih-alih mendapat pengertian dari anggota dewan, pernyataan Luhut justru membuat sebagian besar anggota komisi VII yang hadir berang hingga rapat terpaksa ditunda selama 30 menit.



Berselang 30 menit kemudian, rapat kembali dimulai. Namun suasana panas masih terasa ditandai dengan pernyataan keras dari Wakil Ketua Komisi VII DPR, Mulyadi, menanggapi pernyataan Luhut sebelum rapat diskors.



Mulyadi menyatakan bahwa tidak ada yang salah dengan pernyataan dari para anggota dewan. Menurutnya, kritik yang disampaikan pada Luhut dan jajaran ESDM wajar-wajar saja.



“Tidak ada 1 pun aturan yang dilanggar. Mohon kiranya mempelajari UU MD3 dan kita menjalankan fungsi kita sesuai UU MD3,” kata Mulyadi seketika rapat kembali dimulai.



Rapat pun kian memanas hingga Anggota Komisi VII DPR, Inas Nasrullah, meminta rapat ditunda saja karena merasa suasana rapat sudah semakin tidak nyaman. 



“Saya mohon rapat hari ini diskors karena sudah tidak nyaman,” ucapnya.



Akhirnya, rapat yang baru dibuka kembali setelah diskors selama 30 menit itu ditutup. “Rapat kita tutup,” kata Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu.



Luhut pun segera mengklarifikasi bahwa pihaknya sama sekali tidak bermaksud merendahkan para anggota DPR. “Kami menghormati Komisi VII, tidak ada maksud merendahkan. Kami minta maaf kalau ada yang kurang nyaman,” tutupnya. (Sumber: detik.com).



Source link



Posting Komentar

 
Top