Salah satu daerah kumuh di Jakarta |
Berita Metropolitan – Ketika wartawan asing meliput berita kehidupan daerah kumuh di Indonesia yang disertai dengan foto foto, maka serempak ribuan bahkan mungkin jutaan rakyat Indonesia marah tersinggung bukan cuma kepada si wartawan asing yang meliput berita dan foto tetapi juga marah kepada negara asal si wartawan asing tersebut. Wartawan tersebut dan negaranya dianggap telah melecehkan dan menghina bangsa Indonesia.
Orang orang miskin di pinggir kali tersebut juga marah kepada pemerintah yang dianggapnya tidak pernah memperhatikan kesejahteraan rakyat miskin. Mereka juga sering bilang bahwa pemerintah hanya berpihak kepada orang kaya yang memiliki banyak uang.
Warga membangun rumah di pinggiran rel sebagai tempat tinggal mereka sehingga kekumuhan tercipta |
Tidak ada satupun LSM atau HAM apalagi poli-Tikus dan anggota dHewan yang berusaha atau setidaknya memikirkan kesejahteraan dan kesehatan orang orang miskin tersebut. Mereka dibiarkan tinggal hidup di tempat kumuh seperti hewan ternak dengan MCK di kali.
Kini, Pemprov DKI ingin memindahkan mereka ke tempat yang sangat jauh lebih layak dibanding tempat tinggal mereka, malah dianggap tidak manusiawi dan melanggar HAM.
Potret kehidupan warga di daerah kumuh Jakarta |
Mereka yang merasa sudah menempati rumah tersebut selama turun temurun puluhan tahun juga protes bila harus dipindahkan ke Rumah Susun sekelas Apartment dengan berbagai alasan.
Saya setuju dengan Ahok yang mengatakan bahwa rumah rumah di pinggir kali tersebut seperti “Kandang Ayam” dan tidak layak untuk dihuni oleh manusia. Disamping itu dari sisi kesehatanpun kondisi rumah dan lingkungannya juga tidak memadai untuk disebut layak sebagai tempat tinggal.
Rusun Rawa Bebek di Cakung, Jakarta Timur yang sangat nyaman dan bagus |
Memang tidak mudah menghadapi manusia manusia berpikiran kerdil seperti mereka yang sangat mudah ditunggangi oleh LSM dan poli-Tikus Busuk.
Tapi saya yakin Pemprov DKI mampu mengatasinya.
Raymond Liauw (edited by admin)
Source link
Posting Komentar