Saluran air di depan Kemang Square yang dicor dan dilewati pipa kabel. |
Berita Metropolitan – Pada Jumat (9/9/2016) sore, belasan pasukan biru dari Dinas Tata Air
DKI Jakarta sibuk membobol trotoar dan halaman Kemang Square.
Mereka tampak membongkar tali-tali air kecil yang mengalirkan air dari jalan ke saluran air penghubung atau parit.
“Lihat nih, kedok banget, ada saluran air tahunya dalamnya dicor,” kata Amir, salah satu pekerja.
Di halaman Kemang Square terdapat lubang kecil yang ditutupi dengan
jeruji besi untuk menampung air ke parit selebar satu meter di bawahnya.
Tampak sebuah pipa yang kira-kira berukuran delapan inci terlihat patah dan dicor dengan semen di dalam lubang kecil tersebut.
Di lubang sebelahnya, pemandangan yang sama terlihat. Sampah-sampah plastik menutup pipa bermulut kecil itu.
Para pasukan biru hanya geleng-geleng melihat lubang itu. Mereka pun
membuat semacam parit kecil yang terbuka agar air bisa masuk ke parit
dan tidak menggenang di jalan.
Kepala Seksi Tata Air Kecamatan Mampang Prapatan Torkis Tambunan mengajak Kompas.com
berkeliling melihat saluran air di Kemang Raya, antara lain di trotoar
Kemang Square, The Mansion at Kemang atau Kemchick, dan Toko Sandang
Senayan.
Ketika pagar besi diangkat, terlihat kabel di tengah parit. Torkis
mengatakan, tidak sepatutnya ada kabel di saluran air, setipis apa pun
kabel tersebut.
Sebab, berdasarkan aturannya, kabel harus ditanam minimal 1,5 meter di bawah tanah, atau tidak bertumpuk di saluran air.
Parit yang seharusnya memiliki lebar hingga dua meter, kata Torkis, makin menyempit di sepanjang Jalan Kemang Raya.
Pipa-pipa di parit itu kondisinya juga mengenaskan, yakni tersumbat plastik dan dedaunan.
Menurut Torkis, pipa tersebut seharusnya memiliki diameter 30 sentimeter agar mampu mengalirkan air dengan lancar di kala hujan.
Kabel di dalam saluran air di depan The Mansion at Kemang. |
“Kami dari Dinas Tata Air awalnya tidak buat saluran air seperti ini,
bagaimana ceritanya bisa tali air di trotoar dicor, ditutup, jadi
sempit. Ini tegel siapa?” kata Torkis menunjuk trotoar The Mansion at
Kemang.
Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan,
tersumbatnya saluran air inilah salah satu penyebab banjir di Kemang
pada Rabu (7/9/2016) malam, saat hujan deras mengguyur Ibu Kota.
“Ini penyakitnya baru ditemukan. Penyebab Kemang selalu tergenang
padahal tali air yang banyak dan lebar ternyata di dalam saluran air
yang menuju kolam olahan pompa tersendat sehingga air terbendung dan
antre serta pompa berjalan tidak maksimal,” kata Holi.
Menurut dia, sampah yang terhambat saringan di bawah crossing Jalan Kemang Raya membuat genangan terus terjadi. Apalagi, ketika hujan terlalu deras.
“Saat hujan nanti progress genangan dapat terlihat,” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir
Dinas Tata Air DKI Jakarta Yudo Widiatmoko mengatakan, selain intensitas
hujan yang lebat dalam waktu singkat, genangan juga terjadi karena
drainase di sepanjang jalan Kemang Raya ditutup pemilik lahan.
“Penyebabnya drainase banyak yang ditutup dan tertutup sampah,
sehingga air tak dapat turun ke gorong-gorong. Pompa kita bagus, bak
penampungan kosong karena airnya tak masuk ke penampungan,” ujar Yudo.(kompas.com)
Source link
Posting Komentar