0

Jakarta, Berita Metropolitan – Pemukiman liar dipinggir rel kereta api, RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pada (1/9/16) lalu ditertibkan oleh Pemprov DKI.




Aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet saat itu hadir membela warga, dan menentang Pemprov DKI karena diduga melakukan penertiban secara tidak manusiawi.

Sejumlah warga pun hingga kini masih bertahan di tenda-tenda pengungsian disamping puing-puing rumah mereka, dan menurut pengakuan warga, Ratna tak pernah lagi muncul hingga memasuki hari ke-10 pasca penertiban.

“Bu Ratna Sarumpaet belum pernah datang mas, ngeliatnya waktu pas penggusuran itu doang,” ujar salah seorang wanita paruh baya di posko bantuan pengungsi, Sabtu (10/9/16).

Saat ditanya adakah bantuan yang sudah mereka terima selama bertahan di tenda pengungsian, ibu tersebut menjawab, jika ada banyak yang memberikan bantuan, namun bukan Ratna Sarumpaet.

“Oh banyak mas (yang memberikan bantuan), (ada dari partai?) gak ada mas, (aktivis?) kayaknya ada. (Bu Ratna?) kalau Bu Ratna belum ngasih apa-apa. (cuma datang saat penertiban?) iya, cuma itu doang. Kalau Pak Syarif (DPRD dari Gerindra) sudah dua atau tiga kali kesini. Sama siapa itu, ibu yang calon gubernur itu (Ibu Hasnaeni Moein?) iya iya itu Ibu Hasnaeni. Datangnya malam ,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI melakukan penertiban  permukiman liar dipinggir rel kereta api, di RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pada (1/9/16) lalu. Pada penertiban tersebut, hadir aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet dan anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Syarif.

“Sebenarnya kita mau membangun enggak sih? Mau Jakarta lebih bagus? Mau! Tapi ada cara yang sopan,” ujar Ratna di lokasi waktu itu. [src/trc]

Source link



Posting Komentar

 
Top