0



Berita Metropolitan – Beberapa tokoh telah berkumpul di rumah Rachmawati Soekarnoputri untuk bisa membahas beberapa masalah yang sudah terjadi di Indonesia.


Beberapa diantaranya adalah Amien Rais, Lily Chodidjah Wahid, Syarwan Hamid dan juga Fuad Bawazier.


Rachmawati menganggap bahwa selama 2 tahun pemerintahan Jokowi terakhir ini, sudah banyak terjadi kerusakan yang dialami oleh bangsa Indonesia.


Amien Rais, Rachmawati dan lainnya.

Amien Rais, Rachmawati dan lainnya.

Beberapa diantaranya terdapat masalah yang besar dari segi ekonomi, politik sampai dengan sektor hukum.



“Utang yang sekarang ini sudah mencapai Rp 4.000 triliun lebih. Banyak aset negara yang sudah digadaikan, patut diduga tidak lama lagi dijual,” ucap Rachmawati dikutip Berita Metropolitan.


“Kita terancam capai defisit 3 persen. Yang memprihatinkan kita, bahkan pemerintah berupaya seolah mengelabui kita dengan melebarkan defisit 5 persen. Itu sudah cukup untuk impeachment,” lanjutnya.



Rachmawati juga menjelaskan bahwa untuk masalah hukum pun turut terjadi yaitu contohnya mengenai pelanggaran konstitusi atas kasus dwi kewarganegaraan mantan Menteri ESDM, Arcandra Tahar.


Menteri ESDM Archandra Tahar berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan penggantian terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.
Menteri ESDM Archandra Tahar berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan penggantian terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Penghematan Anggaran pun menjadi masalah yang dianggapnya cukup serius pada Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penghematan Anggaran 87 Kementerian dan Lembaga yang dianggapnya sebagai pelanggaran atas tata kelola keuangan negara.


Menurutnya, Jokowi harusnya bisa mendiskusikan pemotongan anggaran tersebut dengan DPR terlebih dahulu.


“Harusnya dibicarakan bersama DPR, termasuk waktu mengambil utang. Sebenarnya sudah cukup banyak pelanggaran terhadap konstitusi, UU, etika ketatanegaraan sudah cukup banyak dilakukan oleh penguasa,” tegas Rachma.


Ia menuturkan bahwa cukup banyak pihak yang sepertinya menutup mata atas berbagai macam permasalahan yang ada di Indonesia saat ini.


Lily Wahid turut menjelaskan bahwa sudah ada beberapa tim yang bakal melakukan gugatan hukum atas masalah yang terjadi.



Lily Chodidjah Wahid

Lily Chodidjah Wahid

“Untuk dwi-kewarganegaraan memang sudah ada beberapa teman yang menyiapkan untuk melakukan mengajukan gugatan. Tentang melencengnya APBN juga sudah ada teman yang mulai bersiap-siap,” terang Lily.


“Ada kelompoknya sendiri yang mengajukan gugatan. Tidak mungkin penyelesaian tanpa gugatan,” ucapnya.


Mulanya, pertemuan tersebut dikatakan bahwa Amien Rais bersama dengan Rachmawati bakal membahas tentang peluang untuk dapat mengembalikan konstitusi ke naskah asli UUD 1945 sebelum diamandemen di tahun 1999-2001.


Hal tersebut diutarakan oleh Wakil Rektor UBK, Teguh Santosa seperti informasi yang Berita Metropolitan dapatkan.


Amandemen UUD 1945.

Amandemen UUD 1945.

Selain tokoh yang sudah disebutkan sebelumnya, turut hadir juga tokoh lainnya yaitu Mantan Panglima TNI, Djoko Santoso dan juga mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ryaas Rasyid.


Seperti diketahui bahwa UUD 1945 sudah diamandemen sebanyak 4 kali dari tahun 1999, 2000, 2001, 2002.


Oleh karena itulah, cukup banyak kalangan yang sepertinya mulai mempertanyakan untuk dampak dari amandemen itu.


Proses Amandemen UUD 1945.

Proses Amandemen UUD 1945.

Amandemen UUD 1945 dianggap sudah menghilangkan peran negara di dalam melindungi warganya dan telah memberikan kesempatan yang sangat besar untuk neoliberalisme dan juga neokolonialisme yang turut mempengaruhi kebijakan negara.


Oleh sebab itulah kini kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin pun semakin lebar saja.


“Belakangan ini tampaknya pihak-pihak yang dulu begitu bersemangat mengamandemen UUD 1945 mulai menyadari dampak buruk dari amandemen yang bisa mengancam sendi dan pondasi kehidupan berbangsa kita,” tegas Teguh.


Miskin dan Kaya.

Miskin dan Kaya.

Hal tersebut yang menjadi latar untuk upaya dalam memperbaiki keadaan yang salah satunya adalah dengan mulai wacana kembali kepada naskah asli UUD 1945.


 


Penulis: Putera





Source link



Posting Komentar

 
Top