Berita Metropolitan – Serangan bertubi-tubi datang untuk Gubernur Jakarta, Ahok yang memang dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan Pilgub DKI Jakarta 2017.
Jelang Pilkada, sepertinya memang cukup wajar kalau sebagai calon petahana, Ahok diserang oleh para lawan-lawan politiknya.
Menurut penelusuran tim Berita Metropolitan, belakangan ini, kencang berhembus kabar soal betapa sombongnya seorang Ahok di mata mereka yang tidak suka terhadapnya.
Ahok Foto Bersama Warga.
Ahok dianggap sebagai pemimpin yang arogan dan suka semena-mena terhadap rakyatnya. Mereka pun mencontohkan soal penggusuran yang sudah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta selama ini.
Dari penggusuran di Kampung Pulo, Kalijodo, sampai dengan di Rawajati yang baru saja menghebohkan Jakarta beberapa waktu lalu.
Tetapi, apakah semua itu bisa diartikan bahwa benar kalau Ahok itu adalah orang sombong? Mari kita simak ulasan Berita Metropolitan berikut ini!
Dahulu kala, Balai Kota DKI Jakarta merupakan tempat untuk seorang Gubernur DKI Jakarta tanpa ada kegiatan rakyat di dalamnya.
Namun semenjak Ahok menjabat sebagai Gubernur, semuanya berubah karena Ahok membuka Balai Kota untuk aduan para warga Jakarta.
Aduan tersebut pun bukannya lewat loket yang penuh dengan tingkatan struktural, namun langsung diutarakan kepada Ahok.
Para warga disediakan tempat untuk bisa menunggu kedatangan Ahok dan mengantre di Balai Kota agar bisa mengutarakan permasalahan yang dialaminya.
Setelah Gubernur Ahok datang, Ahok pun langsung menanyakan satu per-satu warga yang hadir di sana dengan sangat sabar.
Berikut adalah salah satu video tentang bagaimana Ahok menemui para warga yang sudah menantinya di Balai Kota Jakarta:
Pintu yang dibuka oleh Ahok di Balai Kota Jakarta bukan hanya retorika semata, namun benar-benar dilakukan untuk bisa membantu para warga.
Salah satu contoh peristiwa yang bisa Berita Metropolitan berikan adalah anak dari Anam Tuminah, Niki Perdana yang sedang kritis karena mendapat kecelakaan dan penganiayaan. Ia tak punya biaya untuk bayar rumah sakit.
Anam mengadu kepada Ahok soal permasalahan yang dialaminya tersebut dan pada akhirnya Ahok mengutus secara langsung anak buahnya untuk mengurus masalah Ibu itu secepatnya.
“Kemarin sudah pada datang semua orangnya Pak Ahok ke RS Ananda. (Anak) mau dipindahkan, tetapi kata dokternya ini sedikit lagi bisa pulang, dua hari lagi, Jadi, sekarang masuk di RS Ananda,” ucap Anam saat dikutip Berita Metropolitan dengan perasaan lega karena sudah ditolong oleh Ahok.
Ia menuturkan bahwa semua biaya telah ditanggung oleh Ahok lewat Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, Niki dipindahkan ke RSUD Jakarta dengan fasilitas yang lebih lengkap.
“Jadi, Kemarin dibilang sampai besok dibiayain semua,” ucap Anam yang menurutnya, berkat pertolongan dari Ahok, Niki telah membaik kondisinya.
Kebiasaan yang juga tidak kalah menarik dari Ahok yaitu menghadiri acara pernikahan warga di setiap akhir pekan.
Ahok biasanya bakal membaur bersama dengan para warga di acara pernikahan tersebut disertai dengan saling bercanda.
Ahok di Pernikahan Warga.
Kebiasaan dari Ahok ini bisa dikatakan sebagai cara Ahok untuk blusukan serta mendekatkan dirinya kepada warga.
Ahok menjelaskan bahwa dirinya bakal memberikan uang senilai Rp 2 juta kepada warga yang melangsungkan pernikahan saat dirinya hadir.
“Saya ingin bapak ibu kalau ada undangan kawinan, hadir. Saya lagi hitung mau membagikan uang operasional, mungkin lurah saya kasih Rp 2 juta sebulan sementara, supaya hadir ke pernikahan,” tegas Ahok dikutip Berita Metropolitan.
Ahok Hadiri Pernikahan Warga.
Hal tersebut dilakukan oleh Ahok supaya lurah dapat memperhatikan warganya sehingga hubungan dekat pun dapat terjalin.
“Supaya Bapak Ibu datang melihat makanannya apa. Jadi lurah di kampungnya kan bisa lebih dikenal baik. Siapa tahu nanti jadi anggota DPRD kan,” ucap Ahok.
Ia meyakini bahwa dengan punya hubungan yang dekat dengan para warga, lurah bakal semakin mudah di dalam menjalankan tugasnya.
“Saya yakin lurah akan paling laku untuk jadi anggota DPRD kalau dia lakukan mengurusi warga seperti ini. Bapak Ibu mau partai apa terserah, saya tidak mencampuri ideologi, toh ideologi kita Pancasila dan UUD 1945,” tutup Ahok.
Jika memang seorang Ahok merupakan sosok yang sombong, tentu tidak mungkin baginya untuk bisa foto bersama para warga DKI Jakarta.
Dengan penuh dengan keramahan, senyuman serta kebahagiaan, Ahok selalu bersedia saat diminta oleh para warga supaya foto bersama.
Berikut Berita Metropolitan lampirkan beberapa foto kebahagian Ahok bersama para warga tersebut:
Warga Foto Bersama Ahok.
Warga Foto Bersama Ahok.
Warga Foto Bersama Ahok.
Warga Foto Bersama Ahok.
Warga Foto Bersama Ahok.
Ahok menegaskan bahwa sistem gaji untuk para PNS di DKI Jakarta telah sangat baik sejak dipimpin olehnya.
Gubernur Ahok bersama dengan PNS DKI.
Ia mengatakan bahwa untuk PNS dengan kategori yang rendah saja telah mendapatkan gaji senilai Rp 13 juta per-bulannya.
“PNS DKI yang paling rendah saja, kalau dia mau bekerja dengan baik sudah dapat Rp 13 juta,” tegasnya.
Hal itu dikatakan berlaku untuk para PNS dengan kategori Eselon I sampai dengan Eselon IV. Bahkan, Ia menuturkan bahwa untuk Eselon I dapat menerima gaji sampai dengan angka Rp 100 juta.
“Kalau naik ke eselon IV Rp 30 juta, eselon III Rp 40 jutaan, eselon II Rp 75 juta. Kalau eselon I nggak tahu saya, mungkin Rp 100 jutaan,” jelasnya lagi.
Teman Ahok sudah melakukan penghitungan manual untuk 1 juta KTP yang telah dikumpulkan di Graha Pejaten, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Penghitungan itu melibatkan sebanyak 100 orang relawan untuk bisa menghitung formulir yang telah mereka kumpulkan.
1 Juta KTP.
Penghitungan ulang yang dilakukan secara manual itu telah membuktikan bahwa Ahok telah berhasil mengumpulkan 1 juta data KTP.
“Ya kami berharap sebetulnya teman-teman yang selama ini menyangsikan KTP yang kami kumpulkan untuk bisa dateng, untuk bisa menguji kualitas data kami, atau bisa juga memberi saran dan kritik yang konstruktif dengan hadir dan menyaksikan sendiri,” tukas Amalia Ayuningtyas dikutip Berita Metropolitan.
Program Magang di Balai Kota.
Ahok juga turut membuka program magang di Balai Kota DKI Jakarta dengan sistem penerimaan yang ketat.
“Kami ketemu sistem penerimaan magang yang baru, dibantu dari cara rekrut pegawai,” tegas Ahok dikutip Berita Metropolitan.
Ahok mengatakan bahwa dirinya memang sempat mengalami kesulitan di dalam menerima orang magan karena jumlahnya yang mencapai ribuan orang.
“Sekarang calaon peserta magang harus isi sendiri di dalam sistem. Nanti sistem itu secara otomatis bakal menyeleksi siapa saja yang memenuhi syarat. Pengalaman kemarin, kami agak kelabakan yang 3 ribu orang, sedangkan kita hanya buka buat 30 orang,” tukasnya
Masih mau bilang kalau Ahok adalah orang yang Sombong?
Penulis: Dewa
Source link
Posting Komentar