Rohadi usai mengikuti sidang dakwaan |
Berita Metropolitan – Rohadi kini memiliki 17 mobil, rumah sakit, proyek real
estate, kapal hingga water park. Tapi siapa nyana, Rohadi dulunya
tinggal di rumah petak di Rawa Bebek, Bekasi.
“Rohadi Rohadi “Dia pulang pergi memakai baju sipir, nebeng temannya naik sepeda motor. Dia tidak punya kendaraan,” tutur Miskun.
pindah ke sini awal tahun 90-an,” kata Ketua RT 3 Kelurahan Kota Baru,
Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Mikun Prayitno (58)
saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Rabu (7/9/2016).
pindah dari Indramayu dan tinggal di rumah petak itu karena ia diterima
menjadi sipir penjara di Salemba. Kala itu, tidak ada kekayaan yang
menonjol dari seorang Rohadi muda.
Untuk
mencapai rumah itu, tamu harus melewati Jalan Raya Kalibaru, Bekasi.
Setelah itu berhenti di sebuah gapura yang lebar jalan sekitar 1,5
meter. Bagi yang membawa mobil harus ditinggal di tepi jalan. Dari jalan
raya, tamu harus berjalan kaki di jalan yang berkelok-kelok itu.Setelah
300 meter berjalan, tamu masih harus jalan kaki ke arah rumah Rohadi
lewat gang yang lebih kecil dan hanya bisa dilalui pejalan kaki.
“Dulu ngontrak, tapi kemudian dibeli,” cerita Miskun.
“Saya awalnya tidak menyangka kalau Rohadi yang muncul “Dia pindah dari sini tahun 2003,” cerita Suparti. Siapa
Rumah
Rohadi itu ada di ujung gang. Kala itu, rumah petak itu sangat
sederhana dan baru ditembok dan ditingkat setelah kehidupan Rohadi mulai
berubah.
di tv itu tetangga lama saya. Tapi saya yakin itu Rohadi yang dulu
tinggal di sini karena saya menerima surat dari KPK untuk panggilan
praperadilan. Ternyata alamat KTP-nya masih di sini,” kata istri Miskun,
Suparti (55).
Kehidupan
Rohadi perlahan membaik saat ia diterima sebagai pegawai pengadilan dan
bertugas di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut).
Bila
dulu Rohadi tinggal di rumah petak nan sederhana, kini ia malah tinggal
di rumah tahanan KPK. Pangkalnya, Rohadi menerima suap dari pengacara
Saipul Jamil, Berthanatalia untuk mengkondisikan putusan Saipul Jamil.
nyana, dari penangkapan itu, KPK mengembangkan kasus dan menemukan
berbagai kejanggalan atas kekayaannya. Untuk membuktikan keyakinannya,
KPK mengenakan Rohadi dengan pasal pencucian uang. Sejumlah aset telah
disita dan diamankan KPK.
Tiga Kali Mencoba Bunuh Diri
Dahulu panitera pengganti pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN
Jakut), Rohadi, hidup bergelimang harta. Setelah tersandung suap kakak
pedangdut Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah, PNS tajir ini depresi mendekam di Rutan KPK.
Rohadi
tercatat berstatus pegawai di PN Jakut sejak awal tahun 1990. Perlahan,
kekayaanya berkembang pesat hingga kini memiliki rumah sakit, 17 mobil,
proyek real estate, kapal hingga water park.
Hidup manis yang
dijalani Rohadi seakan berakhir. Rohadi ditangkap KPK saat menerima
segepok uang dari pengacara Saipul Jamil, Berthanatalia. Uang itu
rencananya akan dikirim ke majelis hakim yang menangani perkara Saipul
Jamil.
Dia lalu duduk di kursi pesakitan. Rohadi didakwa Jaksa
Penuntut Umum pada KPK Kresno Anto Wibowo menerima duit Rp 50 juta dari
Samsul. Uang ini dimaksudkan untuk mengurus pengaturan majelis hakim
kasus pencabulan Saipul Jamil yang disidangkan di PN Jakut. Selain itu,
pria yang mantan tukang bakso ini disangka menerima gratifikasi, dan pencucian uang.
Dililit
3 perkara itu, Rohadi tertekan dan pernah tiga kali melakukan percobaan
bunuh diri di Rutan KPK mulai dari makan dua sendok sehari hingga
mencoba loncat dari lantai 9 Rutan KPK.(detik.com)
Source link
Posting Komentar