0




Berita Metropolitan – Badan

Musyawarah (Bamus) Betawi membantah bila memaksakan jabatan gubernur DKI

Jakarta dari Betawi. Ketua Bamus Betawi, Zainudin, menjelaskan,

pihaknya hanya menyodorkan nama-nama untuk menjadi bakal calon wakil

gubernur DKI Jakarta.



Saat ini, ada empat nama yang disodorkan ke partai, yakni Saefullah,

Sylviana Murni, Nachrowi Ramli dan Abraham ‘Lulung’ Lunggana. Keempat

nama itu hasil godokan dari internal Bamus Betawi.



“Bamus Betawi netral dan tidak mendukung calon gubernur. Kami tawarkan

empat tokoh nama. Itu bukan politik. Jadi Pak Gubernur ada salah

informasi,” kata Oding, sapaan Zainudin, saat dihubungi Kompas.com di

Jakarta, Selasa (6/9/2016).



Menurut Oding, sebagai bagian dari putra asli daerah, tak jadi persoalan

bila menyodorkan nama-nama untuk dipilih jadi cawagub. Hal itu juga

diakui lumrah terjadi di beberapa daerah.


Untuk persoalan calon gubernur, Oding menyerahkan ke partai. Siapa pun pilihannya, Bamus Betawi akan mendukung.



Terkait penawaran nama bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Oding

juga menyerahkan ke partai. Setidaknya ada tiga partai yang menanggapi,

Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat.








Oding menyayangkan bila Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau

Ahok menghentikan dana hibah untuk Bamus Betawi. Sebab, dana itu

merupakan bagian dari pengembangan putra daerah, Betawi.




Selain itu, tudingan Bamus Betawi lakukan aksi suku, agama, ras, antargolongan (SARA) tak terbukti.




“Tapi nanti kami akan bertemu dengan Pak Gubernur untuk meluruskan hal ini,” ucap Oding.


Ahok berencana menghentikan hibah untuk Bamus Betawi. Dia menilai,

organisasi ini sudah politis dan menyebarkan kebencian melalui acara

Lebaran Betawi.



“Kalau saya sih enggak takut, silakan saja. Cuma, maksud saya, Anda ini enggak boleh nerima uang hibah untuk Bamus Betawi yang berpolitik. Makanya saya bilang harus di-stop,” tambah Ahok.
Ahok mengatakan, hibah yang biasa diterima Bamus Betawi Rp 4 miliar

sampai Rp 5 miliar. Ahok mengatakan, Bamus Betawi sudah melanggar

undang-undang dan seharusnya sudah ditangkap. Terlebih lagi, mereka

menerima uang dari pemerintah.

Ahok mengacu pada pelaksanaan Lebaran

Betawi yang lalu. Ketika itu, ada seruan gubernur DKI harus putra

Betawi. Ada pula seruan agar warga Betawi tidak diinjak-injak orang

asing. Menurut Ahok, hal ini sudah tidak benar.


“Begitu Anda menyatakan putra Betawi harus jadi (gubernur), harus merebut, seruan jangan diinjak dari asing macam-macam itu disebarkan, itu sudah enggak betul,” ujar Ahok.




Lebaran Betawi dilaksanakan bulan lalu pada 12 hingga 14 Agustus. Biasanya, Lebaran Betawi diisi dengan proses antaran dari tiap wali kota ke gubernur, silat Betawi, lenong Betawi, kasidah, dan lain-lain.

Namun, Lebaran Betawi tahun ini penuh dengan pesan politik. Hal ini terlihat saat Ketua Umum Forum Betawi Rempug Lutfi Hakim menyampaikan kata sambutannya. Dia mengajak para pengunjung untuk tak lagi memilih Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi gubernur kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.


Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ahok yang menggusur permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dan Pasar Ikan, Jakarta Utara.


“Makanya kami sepakatlah, orang Betawi saatnya bangkit. Mudah-mudahan 2017 gubernurnya orang Betawi. Paling enggak ada perwakilan Betawi-nya,” kata Lutfi.




Kebetulan, saat itu, Ahok tak menghadiri Lebaran

Betawi karena tengah melayat ke Kepala Inspektorat DKI Jakarta Merry

Erna Hani yang meninggal dunia. Kehadiran Ahok diwakilkan oleh Wakil

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. 



Berikut reaksi lucu netizen menanggapi ketakutan Bamus Betawi lantaran ahok ancam akan hapus dana bansos untuk mereka:




“He he he takut distop duitnya (jatahnya) oleh A Hok bela diri nih yea,

Ada yg usung tidak gacoan elu? Si Tompel yg punya partai saja tidak ada

yg mau usung !! Kalau Lulung aja sih kasarungpaet ” tulis akun dodon




“Diancem gak dpt dana hibah, langsung klarifikasi tuh bamus….punya bacot kagak dijaga sih ” tulis akun gatot muhammad




“semua orang pada tahu kok tujuannya sara pada waktu itu. tapi karena takut 5m ya jadi ngeles.” tulis akun Johan_srt




“waduh bisa sekarat neh bahmut. kasihan sekarat, mending disuntik mati

aja. kaga ada gunanya bagi masyarakat DKI khususnya BETAWI. cuma dipakai

ALAT POLITIK sekelompok OKNUM. ” tulis akun Indonesia_berjaya




“Jelas2 SARA bro, coba buka lagi rekaman lebaran Betawi deh. Lebih baik

di buktikan dulu di pengadilan, kalo bukan SARA dan tidak melanggar uu

baru hibah di bayar lagi.” tulis akun julizar bachrum




“5M itu kecil lah bos. Yang berdiri disitu nanti kasih 50M deh. ” tulis akun Mohamed Revai


“jiahh.. ternyata harganya cuma segitu.. dasar mental preman.. wkwkwk ” tulis akun Indonesia Baru




“Manusia dari jaman batu aja masih lebih bisa pake otak dan mikir

daripada orang2 bodoh ini yang masih bekoar koar SARA. Makan tuh ras! ”

tulis akun Neng Geulis.



 (kompas.com, islamnkri.com, diedit oleh admin indoheadlinenews.com)

baca juga: –  Nabi Muhammad tidak Pernah Menolak Abu Thalib, Seorang Pemimpin Non Muslim yang Pernah Menjadi Pemimpinnya 


Bikin Haru! Seorang Ibu Mengadu dengan Mata Berkaca-kaca, Ahok Perintahkan Stafnya Segera Urus Bantuan untuk Anak Sang Ibu yang Sedang Koma  


Terkuak, Setelah Polisi Geledah Restoran Marugame Udon, Polisi Temukan Barang Bukti Ini  



Source link



Posting Komentar

 
Top