0

 



Berita Metropolitan – Bersihnya sungai di Jakarta tak lepas dari peran pekerja harian lepas

(PHL) Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI

Jakarta.

Mereka yang kerap membersihkan tumpukan sampah di sungai mengenakan seragam oranye dan dikenal dengan sebutan “pasukan oranye”.



Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan ada 4.025 pasukan oranye yang tersebar di seluruh Jakarta.



Mereka terbagi menjadi pengawas kebersihan, operator alat berat, juru

mudi kapal, pengemudi (trailer), pengemudi (tronton), pengemudi (typer

besar dan kecil), pengemudi (armroll besar dan kecil), pengemudi (mobil

lintas), petugas sampah kali, dan petugas saringan sampah. 





“Untuk yang di bawah UPK Badan Air, ada 3.612 pasukan oranye di 42 kecamatan,” kata Isnawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).



Dia menjelaskan, ada pengawas di setiap kecamatan. Khusus pasukan

oranye yang membersihkan sampah di saluran air tersebar di tiap ruas

kali, waduk, situ, dan lain-lain di seluruh ibu kota.



Mereka bekerja selama delapan jam tiap harinya, mulai pukul

07.00-16.00 WIB. Pukul 07.00-07.30 WIB, mereka apel pagi dan melakukan

pembagian tugas. Kemudian pada pukul 15.00-16.00 WIB, pasukan oranye

kembali mengikuti apel.



Untuk petugas yang menjaga saringan sampah pintu air, mereka berjaga selama 24 jam. Waktu kerja mereka dibagi menjadi dua shift.



“Kerja mereka dievaluasi di setiap kecamatan dengan pengawasnya

masing-masing. Pengawasnya ada yang PNS tenaga fungsional umum, ada juga

yang PHL,” kata Isnawa.



Mereka mendapatkan gaji sebesar nilai upah minimum provinsi (UMP)

2016 atau Rp 3,1 juta tiap bulannya. Selain mendapat gaji, mereka juga

mendapat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan

Ketenagakerjaan. Di samping itu, mereka juga mendapat tunjangan hari

raya (THR).



“Tiap kali dan saluran air akan ada truk dan alat beratnya. Sampahnya

dibuang ke TPST (tempat pengolahan sampah terpadu) Bantargebang,” kata

mantan Camat Tambora itu.




Perlahan tetapi pasti, wajah sungai di Jakarta yang identik dengan

sampah dan bau kini berubah. Saat ini, sungai-sungai di Jakarta mulai

dibebaskan dari tumpukan sampah dan lumpur. Bahkan, ada yang bisa

digunakan oleh anak-anak untuk bermain air.



Bersihnya sungai di Jakarta tak lepas dari peran para petugas yang

terus memungut sampah di sana. Warga memanggil mereka “Pasukan Oranye”.

Namun, siapakah “Pasukan Oranye” ini?


Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, “Pasukan

Oranye” itu adalah pekerja harian lepas (PHL) Unit Pengelola Kebersihan

(UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta.



Banyak yang mengira para “Pasukan Oranye” ini adalah petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).



“(Petugas) yang bersihin sampah di dalam sungai itu PHL kebersihan dari UPK Badan Air. Kalau PPSU bagian membersihkan got,” kata Isnawa kepada Kompas.com, Selasa malam.



Mereka sama-sama disebut “Pasukan Oranye” karena mengenakan seragam

berwarna oranye. Namun, Isnawa menyebut para petugasnya jauh lebih lama

menggunakan seragam oranye dibanding PPSU.



“PPSU nyontoh PHL. Warna oranye itu trademark Dinas

Kebersihan dari tahun 60-an, lihat saja warna truknya, he-he-he.

Tetapi, bagi saya, (seragam) PPSU oranye juga enggak apa-apa,” kata

mantan Camat Tambora ini.



Kebersihan sungai di Jakarta baru ditangani Dinas Kebersihan pada

tahun 2012. Sebelumnya, kebersihan sungai merupakan tupoksi Dinas

Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta. Kini, kinerja “Pasukan Oranye”-lah yang

jadi andalan pembersihan sungai di Jakarta.



“Mereka wajib report harian via media sosial Twitter

@kebersihandki. Ada Facebook tiap kecamatan, Path, dan Instagram. Mereka

wajib tindak lanjuti pengaduan masyarakat. Alhamdulillah Dinas

Kebersihan jadi SKPD paling responsif di Qlue,” kata Isnawa sambil tertawa.



Sementara itu, PPSU yang berperan membersihkan got juga berperan

membebaskan Jakarta dari banjir karena air di gorong-gorong yang meluap

saat hujan. Mereka membersihkan semua gorong-gorong dari benda-benda

yang cukup “ajaib”, seperti kulit kabel hingga kano. Saat hujan tiba,

genangan pun jadi cepat surut.(kompas.com, foto: brilio.net))



Source link



Posting Komentar

 
Top