Aiptu Agus Dwi Santoso. Photo Istimewa |
Berita Metropolitan.com, Inspirasi – Aiptu Agus Dwi Santoso empat bulan lagi akan pensiun. Selama hidupnya Agus selalu menjaga integritas dan kejujuran. Agus kini bertugas di Satlantas Polres Brebes. Sebelumnya dia bertugas di Polsek Wonosari, Brebes, tugasnya masih seputaran melayani masyarakat.
“Selama saya tugas, kalau ada masyarakat yang melanggar aturan lalu lintas, saya membina mereka menasihati mereka dulu, agar jangan mengulangi,” jelas Agus saat berbincang dengan detikcom, Selasa (26/7/2016).
Agus mengaku, penilangan dia lakukan kalau pelanggar itu sudah berulang kali dinasihati tetapi tetap saja melanggar. “Biasanya soal helm. Sudah dinasihati masih nggak mau pakai helm,” sambung Agus yang masuk polisi pada usia 23 tahun di tahun 1979.
Dalam tugasnya sebagai Polantas, dia mengakui banyak godaan. Uang suap atau uang damai sering ditawari pengendara nakal.
“Tapi buat apa? Saya takut nanti di alam kubur jadi gentayangan, saya takut nanti kehidupan di alam baka,” sambung Agus yang merawat dan menyekolahkan anak yatim hingga lulus kuliah ini.
Aiptu Agus Dwi Santoso. Photo Istimewa. |
Agus tak punya rumah. Selama ini dia hidup di asrama polisi, tetapi itu juga kerap tak ditinggali. Agus seringnya tidur di kantor polisi atau di mushola. Agus hidup sendiri tak menikah. Tapi dia menafkahi anak yatim, yang merupakan anak dari sahabatnya. Anak itu sudah lulus kuliah, menikah, dan bekerja sebagai bidan. Anak ini kini sudah hamil dan segera melahirkan.
Untuk biaya kuliah dan hidup anak yatim itu, Agus berupaya keras memenuhinya. Mulai dari menjual sepeda hingga mengambil utang di bank yang dia bayar dengan gaji bulanannya. Agus yang empat bulan lagi berusia 58 tahun ini sehari-hari memakai motor dinas, setelah sepedanya dijual dahulu.
Apa kata Agus kata Agus melihat polisi yang hidup mewah bergelimang harta?
“Saya tidak iri mas mereka punya mobil, rumah mewah, saya tidak tergiur, biarin saja. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing. Saya sejak dahulu mikir bagaimana nanti kehidupan di alam baka,” urai dia.
Agus sehari-hari bertugas menyeberangkan anak-anak SD di SD 1 Klampok. Anak-anak ini sudah dia anggap sebagai cucunya. Agus terkadang sedih kalau hujan datang dan melihat anak-anak ini hujan-hujanan.
“Semua ini cucu saya, saya jaga,” terang Agus.
Lalu setelah pensiun akan kemana Agus? “Belum tahu mas, ya paling ikut sama anak angkat saya,” tegas dia.
Agus memiliki kakak dan adik kandung yang tinggal di Yogya dan Bandung. Kakak dan adiknya sudah punya anak-anak dan keluarga. Sudah lama dia tak bertemu mereka. Agus juga tak mau memberatkan.
(detik.com)
Source link
Posting Komentar