Berita Metropolitan – Fakta-fakta baru mengenai kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27
tahun) yang tewas setelah meminum Kopi Vietnamese yang dibelikan oleh
teman kuliahnya, Jessica Kumala Wongso (27 tahun) kembali terkuak.
Berdasarkan penyidikan tim Pusat Laboratorium Forensik Polri, kandungan
sianida dalam kopi yang diminum Mirna mampu untuk membunuh lebih dari 30
orang sekaligus secara singkat.
Ayah Mirna, Darmawan Salihin pada Selasa 9 Februari 2016 membocorkan
bahwa anaknya meninggal dalam keadaan yang sangat mengerikan. Ia curiga
anaknya tewas secara tak wajar setelah melihat kondisi jenazah Mirna.
“Begitu lihat mulutnya, sudah item (hitam) banget. Saya bilang ini pasti
something is wrong. Mulutnya item (hitam) kok,” katanya. Darmawan pun
menagaskan bahwa dirinya masih menyimpan baik-naik sampel air lambung
Mirna yang digunakan oleh polisi untuk menyelidiki kasus ini. Air
lambung Mirna bening.
Saat ditanyakan apakah Mirna mempunyai riwayat penyakit, Darmawan
mengatakan bahwa dokter menegaskan bahwa Mirna selama ini baik-baik saja
dan tidak ada masalah.
Darmawan menegaskan bahwa sejak awal dirinya menyakini bahwa Jessica
adalah pelakunya. Hal ini bisa dilihat dari sikap dan tingkah Jessica
yang aneh setelah kejadian dimana Jessica langsung menghilang. Jessica
bahkan tak pernah menghubungi keluarga Mirna untuk mengucapkan bela
sungkawa seperti Hanie Juwita Boon, salah satu saksi yang juga berada di
tempat kejadian saat Mirna kejang-kejang setelah meminum kopi beracun
tersebut.
Mirna, semasa hidup |
“Dia (Jessica) menghilang. Nggak datang ke saya, nggak ngejelasin. Hanie dateng,” kata Darmawan.
Darmawan pun menceritakan bahwa kemudian Sandy Salihin (kembaran Mirna),
menelpon Jessica. “Lo gimana sih? Ini kan kita semua teman, kok kamu
nggak datang. Mirna udah nggak ada loh,” kata Sandy kepada Jessica di
telepon. Namun Jessica berkilah dengan mengatakan, “Soalnya gue lagi ke
dokter nih. Gue juga lagi nggak enak badan,” kata Jessica saat itu.
Penyelesaian kasus ini nampaknya masih panjang karena Jessica secara
meyakinkan bersikap tenang selama menjawab pertanyaan-pertanyaan polisi.
Tak kurang, pakar komunikasi terkemuka Dr. Lely Arrianie, mengatakan
bahwa Jessica sulit untuk dideteksi bohong atau jujur karena Jessica
memiliki pertahanan diri yang bagus dalam menghadapi kasusnya. Hal itu
dikarenakan Jessica telah lama berada di luar negeri dan itu
mempengaruhi kepribadiannya.(Tribunnews, Kompas, dan berbagai sumber lain)
Posting Komentar