0









Presiden Jokowi Membuka MTQ Nasional ke-26 di Mataram, NTB, Sabtu (30/7). (Foto: Biro Pers Setpres)

Berita Metropolitan 

Presiden Joko Widodo menyatakan Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ yang

telah membudaya di tengah masyarakat selain dari sisi kualitas dan syiar

juga harus mampu membumikan Al-Qur’an. Apalagi Indonesia adalah negara

Islam terbesar dunia sekaligus negara demokratis ketiga terbesar dunia.

“Sehingga Al-Quran lebih mudah dipahami dan dilaksanakan,” kata Presiden

Joko Widodo pada pembukaan MTQ di Islamic Center Nusa Tenggara Barat,

Sabtu malam, 30 Juli 2016.


Presiden Jokowi mengatakan tujuan

utama MTQ adalah prestasi. Namun, yang lebih utama adalah syiar

bagaimana membumikan Al-Qur’an. Menurut Jokowi, muslim harus  menjadikan

Al-Qur’an sebagai nafas, pegangan hidup, dan kepribadian. “Saat ini

masih banyak rakyat yang mudah mencela, mudah mengumpat, dan mudah

menjelek-jelekan orang lain,” ucap Jokowi. Ia menegaskan, ungkapan pedas

ujaran kebencian yang asal bunyi bertebaran luar biasa di ranah media

sosial.


Ungkapan itu semakin mudah sewaktu terjadi konstelasi

politik dalam pemilihan gubernur, bupati, wali kota, legislatif, dan

presiden. “Kandidat lain tidak lagi dilihat sebagai sahabat, teman, dan

partner tapi dilihat sebagai musuh. Dihabisi,” katanya. Jokowi

mengatakan, mereka lupa tidak melihat ada api yang menunggu,

menyala-nyala membakar sampai ke hati. 


“Saya berharap hakekat dan makna

tujuan MTQ dapat membuat Al-Qur’an dipegang teguh, dihayati, diresapi,

diamalkan.”


Kata Jokowi, bila pada saatnya Indonesia menjadi

sumber pemikiran Islam dunia dan sumber pembelajaran Islam dunia, negara

lain harus sudah melihat Islam dari Indonesia. “Karena Islam di

Indonesia sudah menjadi resep obat yang paten yaitu Islam yang wasatiyyah,

Islam moderat,” ucap Jokowi. Negara lain, seperti yang dikatakan

Jokowi, masih mencari formula. Karena itu ia sudah mengeluarkan

peraturan presiden pendirian Universitas Islam Internasional.








Adapun Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul

Majdi, menyatakan tidak hanya umat Islam saja yang bersuka cita

diselenggarakannya MTQ Tingkat Nasional ke-26 di Mataram, tapi seluruh

masyarakat. Umat Kristiani dan Hindu ikut bersuka cita dan memberikan

kontribusinya. Misalnya kelompok Pecalang Hindu turun membantu

pengamanan. Etnis Tionghoa membantu ribuan lampu lampion yang dipasang

sepanjang dua kilometer di jalan Langko hingga Jalan Pejanggik.

“Saya

juga menerima sepucuk surat dari pendeta dan sekretarisnya yang

menyebutkan, ‘’Kami mendukung sepenuhnya MTQ ini. Apa yang diperlukan

dan kepada siapa kami menghubungi’,” kata Zainul Majdi yang mengutip isi

surat tersebut sewaktu menyampaikan laporan. Hadir dalam MTQ ini para

pemuka agama Islam dari 13 negara yang merupakan peserta Konferensi

Islam sedunia yang penyelenggaraannya bersamaan dengan perhelatan MTQ

Nasional tersebut.(tempo.co)







Source link



Posting Komentar

 
Top