0

Jakarta, Berita Metropolitan – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk investasi pada sektor perikanan. Akan tetapi hanya diperbolehkan pada sisi industri pengolahan, bukan untuk penangkapan ikan. Menurut Susi, banyak lahan industri pengolahan perikanan yang bisa digarap oleh investor. Di antaranya adalah pergudangan, pengolahan produk perikanan, dan yang lainnya.




“Jadi investasi asing itu bisa masuk kepada industri pengolahan, pemasaran, dan lain-lain tapi tidak untuk penangkapan. Karena penangkapan hanya untuk orang Indonesia,” ujar Susi, dalam acara The Economist, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/7/16). 

Porsi investasi asing pada sektor perikanan akan diperbolehkan menjadi 100%. Ini jauh lebih baik dari sebelumnya, yang hanya diperbolehkan sebagai minoritas.

“Investasi asing untuk pengolahan bisa dibuka sampai dengan 100%,” terangnya.

Susi menegaskan, produksi ikan di dalam negeri terus meningkat setiap waktunya. Ini tidak lepas dari upaya pemberantasan pencurian ikan dan larangan transhipment atau bongkar muat ikan di tengah laut, yang diberlakukan sejak awal masa jabatannya.

Pemerintah, lanjut Susi, juga akan membenahi infrastruktur yang terkait dengan sektor perikanan. Pembangun infrastruktur semakin gencar setelah pemerintah melakukan reformasi dari sisi anggaran negara.

Salah satunya adalah anggaran subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) yang dikurangi, karena dinilai tidak tepat sasaran. Anggaran tersebut yang digunakan seoptimal mungkin oleh pemerintah.

“Kami bangun banyak sekali infrastruktur, termasuk yang mendorong sektor perikanan. Seperti jalan, pelabuhan, hingga pembangkit listrik dan itu sangat mendorong investasi asing masuk,” pungkasnya. [detik]

Source link



Posting Komentar

 
Top