0

Jakarta, Berita Metropolitan – PDIP menggolongkan kandidat petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai kandidat opsi ketiga alias pilihan terakhir untuk didukung. Ahok justru menyambut optimis sikap PDIP ini.




“Seolah-olah saya dianaktirikan jadi pilihan terakhir. (Padahal) Pilihan terakhir tapi kalau jadi menikah kan bagus,” kata Ahok setengah berseloroh, di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (25/7/16).

Ahok menganalogikan pilihan politik dari partai seperti pilihan untuk mempersunting istri. Bisa jadi, orang terakhir yang dipacari malah dipilih untuk ke pelaminan.

“Kayak kamu pacaran saja. Pilihan terakhir juga bersyukur dong. Yang jadi kawin juga pilihan terakhir, bos,” kata Ahok.

Buat apa, lanjut Ahok membandingkan perkara politik dengan perkara asmara, menjadi orang yang pertama digadang-gadang namun tak kunjung dinikahi. Mending menjadi pilihan terakhir.

“Maksud saya ngapain begitu loh? Kamu pilihan pertama hebat-hebat, tapi enggak kawin sama kamu, pacaran doang,” kata Ahok.

Namun demikian, Ahok mengaku belum mendapat kata pasti soal keputusan PDIP untuk dirinya. “Saya enggak tahu,” kata Ahok.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menyatakan Ahok adalah opsi ketiga dari partainya dalam hal Pilgub DKI 2017. Opsi pertama ada dalam klaster penjaringan dan penyaringan yang mekanismenya dijalankan oleh Partai. Klaster kedua adalah untuk kalangan kader internal yang dipilih untuk maju ke Pilgub DKI.

“Klaster ketiga itu kita lihat dinamika masyarakat dukungan terhadap dukungan figur-figur di masyarakat yang bukan kader yang mengikuti fit and proper test. Pak Ahok kan ada dalam klaster itu. Yang kita lihat ini klaster strategis punya peluang tapi masih harus dibicarakan di partai,” kata Andreas, Minggu (24/7) kemarin.  [detik.com]

Source link



Posting Komentar

 
Top