0

beritaviral.org - Gambar mencengangkan dibagikan fanpage Kick Andy Show yang menggemparkan netizen. Postingan kali ini memang benar-benar berbeda.
Membangkitkan rasa dari netizen. Terlihat di foto tersebut banyak orang yang bisa menikmati makanan di tempat makan yang khusus ini.
Tapi, banyak netizen yang melihatnya juga langsung merinding. Karena bukan tempat makan biasa, tempat makannya luar biasa.
Di luar kebiasaan manusia, makan di atas jamban yang biasanya digunakan untuk membuang hajat. Di tempat ini, di atas jamban disajikan makanan.
Tampak banyak orang yang menikmatinya, aneka makanan, minuman, bahkan sembari tersenyum. Tempat duduk pun terlihat berbeda.
Setiap orang duduk di atas closet. Dalam postingannya, terlihat nama kafe, Cafe Jamban. Digagas oleh Dr Budi Laksono yang akan ditayangkan 1 Juli nanti di Kick Andy.

"Dr Budi Laksono bikin Cafe unik yaitu cafe jamban. Semua makanan dihidangkan di closet. Anda mau coba sensasinya? ‪#‎kickandy‬ jumat,1 juli pkl 20.05, WIB."
Postingan ini ramai dibicarakan di dunia maya, bahkan dibagikan 10.355 akun facebook dan dikomentari 5000 lebih akun facebook.
Banyak komentar yang malah memprotes postingan dari fanpage Kick Andy Show kali ini. Karena memposting Cafe Jamban gagasan Dr Budi Laksono.
Seperti akun Wery Astuti yang berkomentar "Mohon maaf untyk pertama kalinya sy kekurangan respect dg acara kick andy yg selama ini inspirational dan heroik. Ini pembodohan namanya karena hal yg tdk pantas (closet) dijadikan media hidangan. Mohon sadarlah sodara..."

Akun Septian Abimanyu menuliskan "Amazing dan kreatif sekali ya, saluutt.. ini dokter lohh yg nyiptain. Mungkin dokter ini sudah kelewat pinter atau mungkin otaknya sedikit geser jadi tidak bisa mencerna mana yg baik dan mana yg buruk."
Lalu siapakah Dr Budi Laksono? Dilansir budihusada.org, dokter dari Semarang ini merupakan pendiri Yayasan Wahana Bakti Sejahtera yang programnya 1.500, 5.000, hingga 1 juta jamban.
Dalam kata pengantar web, Yayasan Wahana Bakti Sejahtera pada tahun 2011 ini telah memasuki tahun ke-20 mengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa Indonesia.
Dilansir web rscsemarangbojong4.blogspot.co.id, Dr Budi adalah seorang dokter di Semarang, yang berupaya memutus mata rantai penyakit itu melalui program jambanisasi.
Pria kelahiran Semarang, 6 Maret 1964 itu, kini tak hanya dikenal di kalangan akademisi dan pemerintah, namun juga masyarakat di dusun-dusun di Kota Semarang dan sekitarnya.
Bapak empat anak itu gencar mengampanyekan program jambanisasi keluarga di kabupaten kota di Jawa Tengah sejak 1997.
Diawali sejak dia bertugas di Puskesmas Kedungwuni 2, Kabupaten Pekalongan. Saat itu, dia heran karena masyarakat setempat mengalami gangguan saluran pencernaan, seperti diare, desentri, tifus, gangguan saluran usus, dan hepatitis A. Padahal, penyakit tersebut merupakan salah satu penyebab utama kematian.
"Setelah saya telusuri, ternyata hanya 9,1 persen keluarga yang memiliki jamban. Alasan mereka, faktor ekonomi karena tidak mampu, tidak memiliki lahan, dan biayanya mahal. Bahkan, sebagian masyarakat menganggap, keluarga yang memiliki jamban hanyalah orang mampu," tutur Budi yang juga pengurus Yayasan Wahana Bakti Sejahtera dan anggota Komite Kesehatan Kota Semarang.

Posting Komentar

 
Top