Berita Metropolitan.com, Jakarta – Andrew Budikusuma menjadi korban pemukulan sekelompok orang saat menaiki bus TransJakarta. Andrew berencana melaporkan kasus ini ke Mapolda Metro Jaya pada hari ini.
Andrew menceritakan, pengeroyokan yang dialami terjadi pada hari Jumat (26/8) saat dirinya menaiki bus TransJakarta dari Halte Kuningan menuju Pluit pada sekitar pukul 20.30 WIB.
Saat bus berhenti di Halte Semanggi, ada 3-4 orang pria yang masuk ke dalam bus dan menunjukkan gelagat yang meresahkan. Pada saat itu, kondisi bus dalam keadaan yang tidak terlalu ramai.
Di dalam bus menurut Andrew, sekelompok pria yang naik di Halte Semanggi tersebut berteriak-teriak mencari seseorang dengan menyebut nama Ahok, sapaan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Saat itu Andrew memilih menghindari orang-orang yang berteriak.
“Cepet banget kejadiannya. Saya masuk dari halte Kuningan saat pulang. Sekitar jam 20.30 malam saya masuk bus. Saya berdiri di antara pintu tengah dan pintu telakang bus Transjakarta yang gandeng, yang ada karetnya itu. Sekitar 3-4 orang lalu masuk dari halte Semanggi. Saya ga kepikiran akan ada orang seperti itu saat mereka masuk dari halte Semanggi. Awalnya mereka sudah kayak teriak-teriak mencari Ahok. Dalam hati saya, ini apes banget,” cerita Andrew saat dihubungi detikcom, Selasa (30/8/2016).
Entah mengapa, sekelompok pria tersebut malah menjadikan Andrew sebagai sasaran amukan. Mereka memprovokasi Andrew dengan kalimat rasis serta menantang berkelahi.
Andrew yang mencoba menghindar, malah mendapat pukulan di bagian kepala hingga bengkak. Akibat pukulan tersebut, ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam, Jakarta Barat.
“Selama di perjalanan saya diprovokasi untuk berantem. Saya nggak mau berantem. Sampai di halte JCC, saya dipukuli tepat diantara dekat pintu bus dan hampir keluar halte JCC. Dari situ kejadian begitu cepat. Untung ada penumpang yang baik, yang menarik saya ke dalam bus,” tuturnya.
Menurut Andrew tidak ada petugas di dalam bus yang berusaha menolongnya maupun memberikan informasi pengaduan atas penyerangan yang terjadi. Malah, petugas seolah memojokkan Andrew yang saat itu babak belur dipukuli.
“Saya kecewa banget sama petugas yang ada di dalam bus. Petugas di dalam bus nge-judge saya seakan-akan saya yang ngajak berantem mereka. Secara saya sendiri. Mereka sekitar ada tiga atau empat. Kalau saya disuruh turun di halte saat itu, saya merasa nggak aman. Secara logis saya nggak aman. Saya mengira petugas itu takut karena memang mereka cari aman. Saya kecewa dengan apa yang dia lakukan. Dia tidak mendatangi saya untuk mensosialisasikan untuk pembuatan laporan. Saya didiamkan saja,” terang Andrew.
Karena itu, Andrew akan melaporkan kasus pengeroyokan ini ke Mapolda Metro Jaya. Andrew berharap polisi bisa menangkap pelaku pemukulan terhadap dirinya.
“Saya hari ini mau lapor ke Polda Metro Jaya. Saya coba minta CCTV halte Senayan JCC sebagai barang bukti karena saya lupa nomor bus. Kejadiannya begitu cepat dan saya nggak kepikiran untuk mencatat hal-hal seperti itu. Yang saya pikirkan saat itu adalah selamat dan aman,” tutur Andrew. (Sumber: detik.com).
Source link
Posting Komentar