Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama |
Berita Metropolitan.com, Jakarta – Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan DKI Jakarta sudah menutup rapat-rapat pintu untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang akan mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta periode 2017. Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono menyatakan posisi Ahok cukup rawan dan sangat mungkin kepentok tidak bisa mencalonkan diri.
Menurut Gembong bisa saja nantinya PDIP atau kubu Koalisi Kekeluargaan memecah suara kubu Ahok yang didukung tiga partai sehingga jumlah partai yang mendukung Ahok berkurang dan menyebabkan Ahok tak bisa maju. “Bisa saja seperti itu nanti perkembangannya, tapi kalau sekarang kami masih fokus untuk menguatkan partai-partai yang ada di Koalisi Kekeluargaan,” tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (13/8)
Gembong menyatakan Ahok bisa gagal mencalonkan diri kalau salah satu partai yang mendukungnya mundur atau menarik dukungan. “Suara dari partai yang mendukung Ahok jumlahnya kurang kalau hanya dua partai,” tutur Gembong.
Tiga partai yang mendukung Ahok yaitu Golkar, Hanura, dan NasDem bila kursinya di DPRD DKI Jakarta dijumlah ada 24 kursi. Golkar memiliki 9 kursi, Hanura 10 kursi, dan NasDem 5 kursi. Untuk bisa mengusung pasangan calon harus memiliki sedikitmya 22 kursi di DPRD.
Baca: Gawat Nih! Ada Menteri Berkewarganegaraan Ganda di Kabinet Jokowi?
Gembong mengatakan partainya tidak bakal mengalami kekhawatiran karena bisa mengusung calon sendiri karena memiliki 28 kursi di DPRD. Adanya Koalisi Kekeluargaan yang sudah dibentuk oleh tujuh partai selain tiga partai tersebut sejauh ini juga masih solid.
“Tujuh partai yang ada di Koalisi Kekeluargaan tidak ada yang bergeser dan PDIP juga bisa mengusung calon sendiri di menit-menit akhir,” ucap Gembong menangggapi klaim Hanura yang menyebut bakal ada dua partai lagi yang merapat ke kubu Ahok.
Gembong menyatakan suara pengurus DPD PDIP DKI Jakarta yang sudah menolak untuk mengusung Ahok juga sudah diamankan ke tingkat pengurus pusat yaitu DPP PDIP. “Jadi kami tidak khawatir. Komunikasi dengan pengurus enam partai lainnya di tingkat provinsi juga terus kami kuatkan,” kata Gembong.
Gembong menyebut soliditas tujuh partai yang tidak mendukung Ahok sejauh ini cukup kuat sehingga bisa membuat kesulitan Ahok dan tiga partai pendukungnya. “Kami perjuangkan terus Koalisi Kekeluargaan ini yang bisa membuat mereka (Ahok dan partai pendukungnya) keringatan,” ujarnya.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengingatkan pada Ahok untuk menjaga baik-baik partai-partai yang saat ini sudah memastikan diri mengusung dirinya. Jangan sampai saat masa pendaftaran semakin dekat ada partai yang menarik dukungan dan membuat Ahok gagal mendaftarkan diri sebagai calon gubernur.
“Kalau dia tak bisa menjaga tiga partai itu, satu saja ada yang lari, maka dia tak bisa bertarung,” kata dia saat ditemui di Jakarta, Sabtu (13/8).
Menanggapi isu bakal merapatnya PDIP ke Ahok di tengah desakan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang juga kader PDIP maju di Pilkada Jakarta, Hendri menyatakan bahwa kalau benar PDIP bergabung dengan Ahok maka peluang sang petahana itu untuk menang di pilkada sangat besar. (Sumber: cnnindonesia.com).
Source link
Posting Komentar