0









Indoheadlinnenews.com

Dalam orasi ilmiah beberapa waktu lalu di acara wisuda Sarjana

Universitas Al Azhar Indonesia, Gedung Manggala Wanabhakti, Kementerian

Kehutanan, Jakarta, Sabtu (27/8/2016), SYB menyebut program poros

maritim dunia yang digagas Jokowi hanya retorika.







Adapun orasi

ilmiah SBY bertajuk membangun ekonomi Indonesia berbasis benua maritim

serta nilai-nilai agama dan budaya itu dihadiri ratusan sarjana beserta

keluarga.










“Saya sering

mendengar kita ini bangsa maritim, negara kepulauan wajib hukumnya,

harga mati pembangunan kita berwawasan martitim, tapi yang saya dengar,

yang saya ikuti sebatas retorika,” ujar SBY, Sabtu.










Namun

sebaliknya kritikan SBY tersebut mendapat tanggapan keras dari Aspirasi

Indonesia. 



Juru bicara Aspirasi Indonesia, Doktor Ignas Iryanto Djou

mengatakan “tol laut adalah konsep mahabesar yang berani dicetuskan oleh

Jokowi justru dimasa ekonomi global lagi sangat tidak menguntungkan.

Itu adalah keberanian politik dengan visi besar dari sebuah bangsa

besar,” tutur Ignas.








Juru bicara Aspirasi Indonesia, Doktor Ignas Iryanto Djou



 



Sambungnya, “SBY

mestinya dapat melihat beberapa langkah stategis yang dilakukan Jokowi

minimal dari 3 aspek. Pertama, Jokowi melakukan renovasi serta

modernisasi beberapa pelabuhan strategis. Kedua, Jokowi mulai

mengidentifikasi sub rute-rute utama yang menjadi bagian dari tol laut.

Ketiga, optimalisasi layanan di pelabuhan-pelabuhan utama jalur tol laut

tersebut”, kata Ignas. 



 







“Jelas ini

bukan hanya retorika! Dalalm kondisi makro global seperti sekarang tidak

akan cepat realisasinya. Seyogyanya mantan presiden SBY sangat

memahaminya karena bahkan beliau yang memerintah dalam kondisi makro

yang kondisif tidak ada hasil yang luar biasa yang dia capai”, tegas

Ignas dalam pesan singkatnya ketika dikonfirmasi awak indopost, Minggu

malam (28/08/2016).










Lebih lanjut

mantan Dosen Universitas Trisakti tersebut mengungkapkan, “Justru

istilah autopilot ekonomi muncul dimasa beliau. Tanpa pilot pun ekonomi

bisa berjalan secara normal. Sebenarnya bentuk kritik dengan usul

dangkal serta normatif itu bukan level seorang mantan presiden. Usulnya

bisa lebih konkrit dari itu, kalau tujuannya untuk kejayaan negeri ini’,

tegas juru bicara Aspirasi Indonesia tersebut.












Konsep tol laut

adalah salah satu langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan di

kawasan timur Indonesia, kawasan yang selalu tertinggal walau para

presiden sebelumnya terus menerus mewacanakan pembangunan dikawasan

timur, namun memberikan prioritas pembangunan di darat. Keputusan Jokowi

membangun Blok Masela di darat adalah bagian dari rencana strategis

itu, terang Ignas.(the-indopst.com)






Source link



Posting Komentar

 
Top