0








Berita Metropolitan.com, Jakarta – Bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah dirinya terusik isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA), dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.



Klaim bahwa Ahok, sapaan Basuki, terusik isu SARA disinggung oleh bakal calon pesaingnya yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Ahok menepisnya dan menuding Partai Gerindra kerap melancarkan provokasi.



“Dia (Sandiaga) cuma bilang mau ajak kampanye yang damai yang santun. Dia ngomong begitu, ya aku bilang di lapangan orang kamu (Gerindra) enggak santun. Mulai provokasi orang supaya enggak ngebolehin saya kalau datang ke suatu tempat,” kata Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/8).



Ahok mencontohkan provokasi tersebut terjadi setelah penggusuran Pasar Ikan. Ahok mengatakan ketika itu Partai Gerindra memberikan tenda dan sumbangan lainnya kepada warga Pasar Ikan yang menolak pindah ke rumah susun. Menurut Ahok Partai Gerindra turut memprovokasi agar warga tak pindah ke rusun dan menolak kedatangan Ahok ke Pasar Ikan.



Ahok meminta Sandiaga mencari solusi mengatasi kekurangannya dengan menawarkan program yang baik untuk masyarakat sekiranya Sandiaga memang menghendaki demokrasi yang santun.



Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan Pembina Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik membantah Gerindra melempar isu SARA. Taufik  justru mempertanyakan bagaimana Ahok mendefinisikan SARA.



“Kalau saya mendefinisikan SARA-nya mesti lurus gitu loh. Kalau ustad ngomong pilih gubernur yang  muslim terus itu SARA?” kata Taufik.



Sebelumnya, ketika Sandiaga berkunjung menemui Ahok di Balai Kota, siang tadi. Dalam pertemuan itu, Sandi menyebut bahwa Ahok terganggu dengan isu SARA  menjelang Pilkada Jakarta.



“Pak Gubernur menyampaikan kalau sangat terusik dengan isu-isu SARA dan primordialisme yang dikedepankan,” ujar Sandi setelah bertemu dengan Ahok. (Sumber: cnnindonesia.com).



LIKE DAN SHARE







Source link



Posting Komentar

 
Top