Berita Metropolitan – Dalam
salah satu acara di stasiun televisi swasta, Indonesia Lawyer Club
(ILC), Kepala BNP2TKI yang juga sempat menjadi tim pemenangan pejawat
Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama, Nusron Wahid membela Ahok. Hal ini
terkait dengan keputusan resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan Ahok telah menghina Islam dan ulama.
“Saya dan kita semua, berdoa dan doakan pak Haji Nusron. Spy amarah.
Apalagi sampe penuh amarah. Tdk arogan. Menghargai ulama, menghargai
para guru, yang dari para gurunyalah Nusron bs baca Ayat Suci,” kata
Ustaz Yusuf Mansur dalam Instagram pribadinya, Selasa (12/10).
“Kalau bukan dari para guru dan para ulama, yang terus bersambung
kepada Rasul, darimana beliau dan kita semua bisa tau baca dan paham
makna ayat demi ayat?“.
“Satu hal. Nusron sahabat kita. Sama2 ummat Nabi. Adalah salah
kalau kita yang malah saling berperang. Adalah salah kalau kita yang
malah saling menyerang. Semoga tidak perlu lagi di antara kita saling
menyerang sendiri. Jangan ampe salah milih musuh“.
“Jadi, saling meluruskan boleh. Saling menasihati boleh. Tapi
jadi saling bertikai, meledek, merendahkan, tidak menganggap satu sama
lain, maka itu yg ga boleh. Hrs krn Allah semua. Dan yang terpenting,
saling doa. Jangan biarkan justru kita yang saling berantem“.
“Saya pribadi, banyak2 minta didoakan. Bertambah lagi pelajaran
utk saya, anak bawang ini. Untuk menghargai orang2 tua, utamanya para
guru dan ulama. Tidak meninggikan suara di hadapan ulama. Apalagi
disaksikan jutaan orang, yg kelak akan jadi value tersendiri. Value yg
ngeri kalau jd standar anak2 muda. Oh boleh ya? melotot dan ngomelin
ulama? Ngeri sekali“.
“Jangan sampe saya malah menghina dan merendahkan ulama, tanpa
batas. Semua ulama jadinya. Dan itu berarti, ulama terdahulu, sampe
ulama akhir zaman. Sedang, satu ulama saja, “beracun dagingnya”.
Maksudnya gmn?“.
“Jika kita ga suka, apalagi saling merendahkan, membenci, ribut, sama ulama. Kitalah yang hancur. Kualat kalo bahasa
gampangnya mah. Ini pelajaran tambahan lagi buat saya setelah liat
rekaman ILC. Selain jadi ladang amal utk berdoa, mendoakan dan minta
didoakan“.
“Terus terang, saya nangis. Yaa Allah,
selamatkan ummatnya Nabi ini. Apalagi ini Bulan Suci. Yaaa Allah, tolong
lah kami. Hilangkan semua penyebab kami menjadi gaduh ini,” tutupnya.
Begini Jawaban dari Nusron Wahid
Nusron
Wahid merespons pernyataan ustadz Yusuf Mansur yang mengingatkan agar
anak Indonesia tidak bersikap kurang ajar terhadap ulama. Nusron
menuturkan dirinya tak pernah melotot kepada para ulama, namun memang
begitu gayanya dalam berdiskusi.
“Maturnuwun
ustadz Yusuf Mansur. Saya tidak melotot-melotot kepada ulama. Kalau
saya ngomong ya memang begini. Saya orangnya begini ini. Saya
menghormati ulama, ilmu dan kealiman,” kata Nusron sebagaimana dikutip
beritateratas.com, Rabu (12/10/2016).
“Saya
selalu tawadhu dengan para kyai, ulama, dan guru-guru. Apalagi kyai dan
guru yang telah memberikan sanad dan ijazah ilmu kepada saya. Apa yang
saya katakan semua dari beliau-beliau,” sambung Korbid Pemenangan Pemilu
DPP Golkar ini.
Nusron
lantas menuturkan dirinya tak bermaksud melotot kepada ulama. Ia hanya
mengungkapkan kemarahannya terhadap situasi saat ini, saat pernyataan
Ahok soal surat Al Maidah ayat 51 jadi polemik. (republika dan detik)
“Tapi
ya memang beginilah saya dilahirkan dengan wajah seperti ini. Kalau
ngomong kelihatan melotot. Tidak ganteng seperti antum. Ya inilah saya
memang marah melihat keadaan NKRI yang terganggu dengan pemahaman ayat
yang sempit. Sebagaimana kyai dan guru-guru saya juga marah. Semoga
antum mahfum. Sebagian kyai dan guru-guru saya juga marah Indonesia
diganggu seperti ini,” katanya.(republika dan detik)
Posting Komentar