0



Berita Metropolitan – Menteri

Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengatakan, program tol laut

telah berhasil menurunkan beberapa harga komoditas di wilayah timur

Indonesia. Program tol laut yang digulirkan Presiden Joko Widodo

(Jokowi) untuk mengurangi disparitas harga di wilayah timur dan barat

ini, mulai menunjukkan hasilnya.



“Alhamdulillah

sudah cukup punya prestasi karena semen yang tadinya harganya Rp

100.000/sak menjadi Rp 80.000/sak di Jayapura. Ayam potong yang tadinya

Rp 80.000/kg jadi Rp 60.000/kg,” ujar dia saat acara forum diskusi

publik sektor transportasi di Gedung UOB Plaza, Jakarta, Senin

(10/10/2016).



Namun

demikian, ia mengaku masih ada banyak hal yang harus diperhatikan oleh

pemerintah guna mengefektifkan program ini. Salah satunya adalah tingkat

okupansi pelayaran yang ada selama ini.



“Setelah

kita lihat secara detail, banyak yang harus kita lakukan. Okupansi yang

membawa barang-barang itu masih minim. Belum ada pedagang yang membawa

barang dari timur ke barat,” katanya.



Seperti

diketahui, saat ini pemerintah telah memiliki enam trayek pelayaran

yang seluruhnya dioperasikan oleh PT Pelni dengan dana berasal dari

subsidi pemerintah. Rencananya, pemerintah akan menambah tiga trayek

lagi pada tahun 2017 mendatang.



Berikut

adalah perbandingan harga komoditi, sebelum dan sesudah tol laut,

berdasarkan data yang diterima dari Kementerian Perhubungan :


  1. Harga semen di Jayapura sebelum tol laut Rp 100.000/sak. Setelah ada tol laut Rp 80.000/sak (Harga di Jawa Rp 60.000/sak)

  2. Harga ayam potong di Jayapura sebelum tol laut Rp 80.000/kg. Setelah ada tol laut Rp 60.000/kg (Harga di Jawa Rp 30.000/kg)

  3. Harga 1 teus kontainer dari Surabaya ke Jayapura sebelum tol laut Rp 23 juta/teus. Setelah ada tol laut Rp 9 juta/teus

  4. Harga

    daging sapi di Jayapura sebelum ada tol laut Rp 150.000/kg. Setelah ada

    tol laut Rp 125.000/kg (Harga di Jawa Rp 100.000/kg). (Setkab)



Posting Komentar

 
Top