1




Berita Metropolitan.com, Jakarta – Belakangan ini Nusron Wahid jadi viral di media sosial, tentu karena kontroversi tafsir surat Al Maidah ayat 51 antara Nusron dengan sejumlah ulama. Kini serangan ke Nusron merembet ke soal pribadi yakni menyangkut nama aslinya. Lalu siapa sebenarnya nama asli Nusron Wahid pun jadi tanda tanya besar.



Viral di media sosial dengan berbagai meme menyebut nama asli Nusron adalah Nusron Purnomo. Ia disebut sengaja mengganti nama menjadi Nusron Wahid untuk numpang tenar meminjam buntut nama Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid. Namun Nusron membantah semua tudingan itu. Ia menyebut nama aslinya dari brojol sampai sekarang ini ya Nusron Wahid.



“Nama saya sejak dulu ya Nusron Wahid. Kalau mau protes silakan ke orang tua saya. Sama selamatan bubur merah,” kata Nusron sembari mengungkap ada 50-an viral baik serangan maupun dukungan ke dirinya di media sosial, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (18/10/2016).



Kalau soal Gus Dur, Nusron memang salah satu penggemar beratnya. Ya bisa dibilang Nusron ini salah satu Gusdurian.



“Kok dikaitkan dengan keluarga Gus Dur. Kalau saya pengagum Gus Dur iya, saya dididik Gus Dur juga iya. Tapi saya nggak pernah ngaku-ngaku keluarga Gus Dur,” tegas Nusron.



Keterangan Nusron sepertinya belum cukup, detikcom pun mencoba menelusuri masa kecil Nusron saat menjadi salah satu santri pondik di Kudus. Nusron kecil adalah santri Madrasah Qudsiyyah Kudus. Ketua Yayasan Qudsiyyah Kudus, KH Nadjib Hassan pun langsung mengklarifikasi isu miring soal Nusron itu. Madrasah Qudsiyyah adalah madrasah yang didirikan oleh KH Raden Asnawi.



“Saya berani bersaksi namanya ya Nusron Wahid. Dia sampai tamat Madrasah Aliyah di Kudus,” kata KH Nadjib Hassan yang juga Ketua Yayasan Menara Kudus ini.



Setelah diserang dengan sebutan munafik, melindungi kafir, dan kini soal keaslian namanya, serangan apa lagi bakal dialamatkan ke Nusron yang pasang badan buat Ahok ini? (Sumber: detik.com).




Posting Komentar

  1. Orang jelek satu ini gak usah dibahas.eman nata kita.omongannya jg gak mutu

    BalasHapus

 
Top