0






Berita Metropolitan – Semua

yang sedang dilakukan oleh sekelompok umat Islam, termasuk Buni Yani

yang mengupload potongan video pidato Ahok di Pulau Seribu, dan

gencarnya penjelasan tentang “haramnya” memilih pemimpin kafir, tak

dapat dipungkiri hanyalah upaya untuk mencegah Ahok terpilih sebagai

gubernur. Walaupun sering kali juga pura-pura dibantah.




Sekarang,

bagaimana seandainya pada bulan Februari nanti, atau pada pemilihan

putaran kedua, Ahok ternyata menang. Kerugian apakah yang akan diderita

umat Islam?




Jawabnya adalah

: Tidak ada! Jika Ahok jadi Gubernur lagi, tidak akan ada kerugian yang

akan terjadi bagi umat Islam. Semua ketakutan dan kengerian yang

digembar-gemborkan selama ini tidak akan pernah terjadi. Semua akan

berjalan biasa-biasa saja.




Tidak akan

terjadi misalnya, pengangkatan besar-besaran pejabat non Islam. Atau

pelarangan jilbab di kantor dan sekolah. Atau pelarangan ceramah. Atau

mengganti pelajaran agama Islam dengan agama kristen. Atau atau atau

yang selama ini digembar-gemborkan.




Mungkin

reklamasi tetap jalan, penggusuran juga. Tapi kalau Ahok kalah pun,

reklamasi dan penggusuran pasti lanjut juga. Hanya soal waktu.




Sebaliknya,

jika bukan Ahok yang menang, keuntungan apakah yang akan dinikmati umat

Islam. Jawabnya juga sama : Tidak ada. Kehidupan akan berjalan seperti

biasa saja.




Yang akan

terjadi adalah, partai-partai kembali leluasa berebutan anggaran DKI

yang besar luar biasa itu, setelah hampir 5 tahun puasa di era Ahok ini.

Umat akan segera dilupakan dan ditinggalkan. Al Quran tak akan lagi

dipakai, tidak Al Maidah 51, tidak juga ayat yang lain. 

Ulama-ulama juga

juga tidak akan didengar suaranya, karena kepentingan mereka dengan

ulama sudah selesai.




Jadi, apa

masalahnya? Memang masalahnya bukan Ahok, bukan juga ada urusannya

dengan Ahok. Masalahnya adalah kita sendiri, umat Islam ini sendiri.

Yang meninggalkan Al Quran, meninggalkan Islam, cinta dunia, takut mati,

sehingga menjadi lemah (wahn).




Bukan Ahok yang

kuat, bukan Ahok yang hebat, Ahok bukan siapa-siapa, Ahok is Nobody. 


Ahok tidak cerdas, tidak kuat, bukan pemberani, tidak punya pendukung

sejati. Kita lah yang lemah, kitalah yang bodoh, kitalah yang tak

bersatu. Jadi kuncinya kembali pada kita, kepada para pemimpin kita,

kepada mereka yang mengaku ulama. Untuk bekerja keras membangun kekuatan

umat, meningkatkan

iman dan taqwa umat, mencerdaskan umat, mensejahterakan umat. 


Bukan

hanya duduk manis di menara gading, asyik menata-nata serban dan jubah,

asyik dengan pujian dan status sosial yang tinggi, bayaran yang besar,

fasilitas yang mewah, dari bank-bank yang berlabel syariah, dari

lembaga-lembaga zakat, dari sekolah-sekolah dan pesantren yang memungut

bayaran mencekik.


Umat menanti,

Allah dan RasulNya beserta para malaikat akan melihat dan menjadi saksi,

siapa yang benar-benar bersungguh-sungguh berjuang, dan siapa yang

tidak.



Wallahu a’lam.


 
(Tulisan lanjutan dari sahabat, untuk direnungkan, sebagai pelajaran ummat Islam ‘wallaahu a’lam)


Sumber: AGUS SALIM  via heronesia.com


baca juga: – Baca Niih… Tamparan Keras Buat FPI! Sekjen OKI: Soal FPI, Siapa Izinkan Mereka Bertindak atas Nama Islam?  


– Soal Gaya Bicara Ahok yang (Katanya) Kasar, Dibela Oleh Aktris Kawakan Jajang C. Noer. Begini Jawaban Tegasnya




Posting Komentar

 
Top