Berita Metropolitan – Tanggal 20 Oktober 2016, pemerintahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), genap
berusia dua tahun. Sejak dilantik sebagai Presiden ke-7 Republik
Indonesia (RI), pada 20 Oktober 2014, Presiden Jokowi banyak melakukan
terobosan, di antaranya menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, selama kurun
waktu dua tahun pemerintahan Presiden Jokowi, kepuasan publik berada
pada posisi cukup tinggi. Saat ini, hampir semua lembaga survei
menempatkan kepuasan publik kepada Presiden Jokowi pada kisaran 66-68%.
“Itu artinya kepuasan publik melebihi dari apa yang diperoleh
Presiden ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2014. Kalau mau
menggunakan ukuran, inilah yang dipakai sebagai ukurannya,” kata Pramono
di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (19/10).
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, titik berat yang dihadapi
pemerintahan Jokowi pada dua tahun pertama adalah melakukan pembenahan
ekonomi secara besar-besaran. Kebijakan itu dilakukan karena dipicu
faktor perlambatan ekonomi global yang terjadi saat ini.
“Alhamdulillah, ekonomi Indonesia tumbuh pada 5,18 %. Pertumbuhan
ekonomi kita dibandingkan kawasan lainnya, relatif stabil dan cukup
tinggi. Tetapi tentunya ekspektasi kita bisa lebih dari itu,” katanya.
Pramono mengatakan, selain reformasi ekonomi, pemerintah juga kini
menggencarkan reformasi di bidang hukum yang nantinya akan ditandai oleh
diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Sapu Bersih Pungutan Liar
(Saber Pungli).(sumber: beritasatu.com)
Posting Komentar