0







Berita Metropolitan – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, saat ini sudah tidak mungkin mengadakan program hunian murah dengan membangun rumah 1-2 lantai di Jakarta. 

Penyebabnya, harga tanah sudah semakin mahal. Dengan harga tanah yang

mahal, ia tidak yakin warga penghuni yang merupakan warga tidak mampu

sanggup membayar cicilannya.



“Kalau hitungan kami enggak bisa mereka bayar,” kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/10/2016).



Pria yang biasa disapa Ahok ini meyakini konsep yang saat ini

dijalankan sudah tepat, yakni hunian murah dibangun dengan model hunian

vertikal. Ia menyebut Pemprov DKI memiliki empat konsep hunian vertikal.



Tipe pertama adalah rumah susun sederhana sewa untuk warga tidak

mampu. Konsep ini menyediakan tipe hunian bersubidi bagi warga, tidak

hanya dalam hal biaya sewa, tapi juga penyediaan layanan bus gratis,

kesehatan gratis, dan dana Kartu Jakarta Pintar untuk penghuninya.



Untuk konsep kedua, Ahok menyebut Pemprov DKI berencana membangun

rumah susun dengan tarif setara rumah kos. Lokasi hunian tipe ini akan

dibangun di sekitar stasiun mass rapid transit (MRT) ataupun light rail

transit (LRT).



Menurut Ahok, hunian tipe ini akan diperuntukan bagi pekerja yang hunian tetapnya ada di kawasan penyangga.



“Kami mau hemat waktu mereka (ke tempat kerja),” ujar Ahok.



Untuk konsep hunian ketiga, Pemprov DKI akan membangun tipe hunian

bagi warga yang berpenghasilan Rp 10 juta tahun ke atas. Namun, pada

hunian tipe ini, pemilik tidak boleh menjual ke orang lain jika sudah

tidak ingin menempatinya.



Sedangkan hunian keempat adalah pembangunan apartemen. Pada hunian

tipe ini, ia menjanjikan pemilik mendapatkan sertifikat hak milik.

Penghuni juga boleh memperjual belikan unit huniannya.



Menurut Ahok, Pemprov DKI akan membangun empat konsep hunian vertikal

secara bertahap. Untuk saat ini, Pemprov DKI masih fokus menyelesaikan

konsep hunian vertikal untuk tipe pertama.



“Yang pertama duluan apa? Yang jelas yang pindahan dari sungai atau

waduk. Dia tidak mampu beli. Nah inilah inkubator, kasih modal kerja,

kasih kesehatan, pendidikan anaknya semua. Naik bus semua. Supaya dia

1-2 generasi hidupnya lebih baik,” ucap Ahok.(kompas.com)




Posting Komentar

 
Top