0




Berita Metropolitan.com, Gorontalo – Warga Desa Polohungo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo melakukan mohuyula atau gotong royong untuk membangun sebuah jembatan bambu.



Jembatan ini dibangun untuk membuka isolasi sebuah dusun di desa Polohungo sehingga terhubung dengan jalan raya.



Selama ini ratusan warga dari dusun tersebut tidak dapat mengakses jalan raya karena mereka harus menyeberangi Sungai Biyonga.



Di musim hujan, air sungai meluap sehingga terlalu berbahaya untuk dilalui masyarakat dusun.



Padahal akses jalan keluar sangat penting, terutama untuk membawa hasil ladang dan sawah masyarakat ke pasar.



Selain itu warga membutuhkan sarana kesehatan dan fasilitas lain yang memadai yang berada di luar dusun.



Usulan pemerintah dan masyarakat desa Polohungo untuk memiliki jembatan sudah bertahun-tahun diajukan ke Pemkab Gorontalo tetapi tidak direspon.



Atas dasar kebutuhan masyarakat ini, sebuah gerakan masyarakat bernama Kambungu Beresi (kampung bersih) melakukan mohuyula atau gotong royong.



Mereka mengajak warga desa untuk menyumbangkan bambu dan tenaga digunakan membuat jembatan unik dari bambu.



“Jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 2 meter ini dalam tahap penyelesaian, dibangun murni swadaya masyarakat desa Polohungo” kata Dahlan Usman, penggagas gerakan Kambungu Beresi, Sabtu (1/10/2016).



Kambungu beresi adalah aksi kebersihan masyarakat yang dilaksanakan setiap Minggu pagi. Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya huyula dan merangsang kesadaran partisipatif warga desa. Kambungu beresi sudah berjalan 8 bulan tanpa henti.



“Jembatan bambu ini sudah tahap penyelesaian, tidak lama lagi akan membuka isolasi warga. Kami berharap semangat mohuyula membangun desa tetap berlanjut untuk kepentingan bersama” jelas Dahlan Usman. (Sumber: Kompas.com).




Posting Komentar

 
Top