0



Berita Metropolitan – Mantan Wakil Ketua KPK, Adnan Pandu Praja sudah memuuskan kalau dirinya bakal menjadi bagian dari tim pemenangan bacagub dan cawagub DKI Jakarta dari kubu Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.


Ia menurutkan kalau salah satu alasannya mendukung Anies-Sandi merupakan karena komitmen keduanya di dalam mencegah dan memberantas korupsi di DKI Jakarta.


Ia menganggap kalau Anies-Sandi punya kombinasi karakter dan visi yang cukup baik di dalam mengatasi masalah korupsi.


Ahok.

Ahok.

Ia menegaskan bahwa untuk mengatasi persoalan korupsi di DKI Jakarta tidak perlu galak seperti yang diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ahok.



“Iya dong (masalah korupsi menjadi prioritas -red). Saya enggak akan dukung dia kalau dia enggak akan fight terhadap korupsi,” terangnya dikutip Berita Metropolitan dari laman Detik.



Ia menjelaskan bukti dari Anies tegas dalam memberantas korupsi adalah saat Anies masih menjadi rektor Universitas Paramadina.



“Nah Pak Anies kan pernah jadi rektor di Paramadina itu kampus yang gerakan anti korupsinya sangat bagus di mata saya ketika saya di KPK. Jadi mereka banyak memberikan kajian mengenai itu. Dan itu ketika rektornya Pak Anies. Dan Pak Anies itu rektor ketika pendiri Paramadina Cak Nur (Nurcholis Madjid) masih hidup. Jadi dia secara konsepsi sudah cukup tinggal penerapannya,” jelasnya.


“Dan dia cukup mateng untuk itu, dia pertama punya karakter dan dia bukan orang kemarin sore kan. Dan inget lho dia adalah yang sudah menyukseskan Jokowi-JK di Pilpres 2014,” lanjutnya.


Adnan turut menegaskan untuk menjadi seorang pemimpin tak perlu yang galak untuk dapat mengatasi permasalahan korupsi di DKI Jakarta.


“Kita sudah tahu apa dan bagaimana galak, menurut gubernur yang sekarang. Sebenernya menurut saya adalah orang itu takut sanksi kan. Nah kalau kemudian tegas dengan sanksi yang terukur itu pasti dimanapun di pemerintah dia akan baik, jauhi korupsi. Nah, di KPK Hongkong itu melakukan penelitian, ada 10 karakteristik pemimpin kepala daerah yang ideal di seluruh dunia, ini kajian,” ungkapnya.


“Yang pertama harus dimiliki pemimpin adalah contoh, itu yang paling penting. Kalau dia bisa memberikan contoh yang baik. Saya pikir dia memberikan satu panutan, termasuk dalam beretika,” tutupnya.


 


Penulis: Tiara






Posting Komentar

 
Top