Berita Metropolitan – Pengalaman bersama AHOK Oleh Jhonsar Lumban Toruan. Saya
pernah bekerja selama kurang lebih 2,5 Tahun( Oktober 2009-Februari
2012) dalam satu Instusi(Komisi II DPR RI) dengan Basuki Tjahaja Purnama
(AHOK). Dia sebagai Anggota DPR, saya sebagai Tenaga Ahli. Saya tidak
memiliki kedekatan pribadi dengan dia, hanya saja, sebagai Anak buah,
saya harus aktif memperhatikan karakteristik setiap anggota, termasuk
Ahok, karena harus menyesuaikan karakter setiap anggota dalam membantu
mereka menjalankan fungsinya.
Ada beberapa pengalaman yang saya ingat tentang kinerja dan perilakunya selama di Komisi II DPR RI.
1. sangat rajin mengikuti rapat, meskipun gak selalu berbicara dalam
forum. dia selalu mencatat peristiwa rapat dan memasukkannya dalam
website pribadinya.
2. Bila ada Pemberian uang kepada anggota; entah itu honor-honor
pembahasan Undang-undang, uang perjalanan dll. sebelum dia teken anda
terima, yang selalu dia tanya kepada sekretrariat: ada pajaknya gak?
bila tidak ada pajak, dia tidak bakal terima. Menurut dia, bila ada
pemotongan pajak berarti uang itu legal.
3. suka ngomel-ngomel kepada sekretariat bila dia dimasukkan ke sheet
ekonomi dalam penerbangan. Dia bilang negara sudah membayar sheet kelas
bisnis bagi pejabat negara(Anggota DPR), jadi kalau masih menggunakan
sheet ekonomi berarti ada korupsi terselubung.
4. Suka merepotin sekretariat komisi II DPR karena dia suka
mengembalikan sisa uang perjalanan kunjungan kerja. Misalnya, dalam
jadwal kunjungan kerja direncanakan lima hari, tetapi praktiknya tiga
hari, maka sisa dua hari akan dikembalikan Ahok sedangkan anggota lain
tidak. karena dia sendiri yang mengambalikan, maka menjadi tambahan
kerja bagi sekretariat, agak kurang ajar juga sih dia, nambahin kerjaan
aja. susah memang berhadapan sama orang jujur.
5. Menurut pengamatan saya, dia tidak begitu disenangi oleh anggota
lain, soalnya, pemikirannya sering berseberangan dengan anggota lain.
salah satu contoh. ketika mebahas program E-KTP yang menelan biaya
Rp.6,5 Triliun, dia kurang setuju dengan program yang memboroskan itu,
dia bilang:” ngapain boros-boros biaya, kasih aja E-KTP itu dibuat dan
dikelola BRI, selain praktis, bisa digunakan jadi ATM sekaligus.semua
Penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun punya ATM, BRI pun bisa jadi
Bank terbesar di Asia Tenggara”. gak ditanggapin anggota lain. Kasihan
kan loe Hok?.
6. Orangnya gak bisa basa-basi, to the point. suka…… bilang suka,
tidak suka…dia bilang tidak suka. Tetapi selalu hangat sama orang, gak
pernah merasa dia seorang pejabat. Di DPR lebih banyak bergul sama
cleaning service dan Office Boy.
7. Kata orang dia pelit, soal ini aku gak tau, karena belum pernah
dikasih uang dan saya juga gak pernah minta uang dari dia. mungkin
karena orang itu gak pernah dikasih uang jadi dibilang pelit. Tapi
menurut ku dia bukan pelit, tapi gak ada yang mau dikasih. apa mau
dikasih…dari hasil laporan penggunaan Uang yang diunggah di websitenya
, sisa dari gaji dan tunjangan kehormatan selama aktif di DPR cuma
sekitar 2 juta rupiah, bagaimana mau ngasih-ngasih sama orang.
8.Dia pernah bilang sama saya, jangan takut tidak disukai orang, karena
orang menjadi terkenal karena ada dua kelompok orang disekeliling kita
yaitu yang suka dengan kita dan yang tidak suka. semakin ekstreem
kesukaan dan ketidak sukaan orang sama kita, maka disitulah kita akan
semakin terkenal. sekarang saya sadar, bahwa dia terkenal adalah akibat
sebagian orang suka dan sebagian lagi tidak suka. sehingga orang semacam
Ratna sarumpaet, Ahmad Dani, Fadli zon dll sama pentingnya buat dia
dengan orang lain seperti Teman Ahok untuk menjadikannya menjadi orang
yang sangat terkenal. karena itu saya yakin, sedikit pun tidak ada rasa
dendam dalam hati Ahok kepada orang-orang itu, karena mereka juga sudah
berjasa untuk membesarkan nama Ahok.
9. Dia juga pernah bilang, agama tidak seharusnya dibawa-bawa dalam
politik karena semua hal-hal yang baik dalam agama sudah disarikan dan
dimasukkan dalam Konstitusi kita, yaitu UUD 1945 sehingga pejabat negara
itu bila sudah menjalankan amanat UUD 1945 berarti sudah menjalankan
nilai-nilai dan ajaran agamanya masing-masing.
10. kebanyakan kalau harus sepuluh point kutuliskan, nanti naik pula kupingnya.
by Jhonsar Lumban Toruan
Posting Komentar