0










Berita Metropolitan – Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelumnya mengeluarkan statemen yang membuat pendukung Ahok-Djarot gerah. Bagaimana tidak, menurut Anies Bawesdan Foke ikut andil dalam program pembersihan sungai dan kali di Jakarta.


“Sebagai contoh, kita menyaksikan sungai-sungai bersih bukan? Programnya dirancang tahun 2009 oleh pak Fauzi Bowo, lalu mulai dilaksanakan mulai akhir pemerintahan Pak Fauzi Bowo. Diteruskan oleh bapak Jokowi, dua tahun terakhir ini diteruskan oleh bapak Basuki. Jadi kesinambungan yang baik itu penting,” kata Anies. 






Hal ini sontak jadi pergunjingan netizen. Tak sedikit Netizen yang menyayangkan statemen Anies Bawesdan tersebut. Komentar salah satu pasukan oranye ini menjadi viral di media sosial. Salah satunya adalah pasukan oranye sendiri yang merasa tidak dihargai hasil kerjanya.

 



Berikut ini kami kutipkan:

“pak anies bawesdan yang terhormat, Saya tau banjir kanal timur itu ada di jaman Sutiyoso dilanjutkan Foke, tapi Foke banyak meninggalkan borok di Jakarta!
Saya salah satu pasukan orange UPK Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Program ini ada pada jaman Jokowi -Ahok, anda bilang bersihnya sungai Jakarta hasil karya Fauzi Bowo !!!  Demi Allah demi nama baik UPK Badan Air Dinas Kebersihan Jakarta kami tidak akan pernah pilih anda dan saya pribadi sangat berdoa agar anda tidak terpilih!!Hargailah pasukan oranye



 
 



Bahkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Roy Suryo membenarkan pernyataan Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang ‎menyebut program pembersihan kali di Ibukota sudah dimulai pada zaman Fauzi Bowo.

Sementara pada zaman Jokowi dan Ahok hanya melanjutkan program gubernur dari Partai Demokrat itu.


“Saya kira bener, itu program dari Foke (sapaan Fauzi Bowo),” kata Roy dalam diskusi bertajuk ‘Adu Strategi di Tanah Betawi’ di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/10).


Jika itu benar program Foke tapi kapan direalisasikannya? Setahu kami semua kali atau sungai-sungai di Jakarta dibersihkan hanya di jaman Jokowi-Ahok. Membuat program memang gampang, tapi tidak semua pemimpin mau menerapkan program tersebut. Semua tergantung niat, kemauan, kerjakeras, kejujuran, dan tanggungjawab. (beritateratas & admin indoheadlinenews)







Posting Komentar

 
Top