Berita Metropolitan – Pemilik akun facebook Buni Yani mengaku telah mendapatkan teror karena telah mengunggah potongan video Gubernur DKI Jakarta, Ahok.
Buni yang ternyata merupakan seorang akademisi pun langsung memutuskan untuk berhenti mengajar sebagai dosen.
“Ada orang yang nelefon ke kantor saya. Dia maki-maki saya dan meneror saya. Karena saya cinta sama kantor saya, saya memilih keluar dari kantor saya, terornya telefon ke kantor saya,” cerita Buni dikutip Berita Metropolitan.
Buni Yani.
Ia telah dilaporkan karena dituding sebagai pemilik dari akun facebook yang telah melakukan provokasi.
Aldwin Rahadian yang merupakan kuasa hukum dari Buni Yani menuturkan bahwa membantah kalau kliennya merekayasa video tersebut.
“Itu mengada-ngada apa yang dia laporkan klien kami tidak mengedit dan sebagainya dari satu jam beberapa menit (durasi video) kemudian ada yang 31 detik yang isinya itu-itu saja. Ahok itu menista agama yang nyata-nyata terlihat seperti itu,” ujarnya.
Buni dianggap hanya ingin mengkritisi pernyataan dari seorang Gubernur Ahok yang dianggapnya sebagai kampanye terselubung.
“Pak Buni ini lepas dari masalah pilgub yang mengkritisi pemerintah pemimpinnya. Padahal Ahok datang ke Pulau Seribu kapasitasnya sebagai Gubernur, bukan sebagai calon gubernur dan dalam kunjungan kerja dan di situ nyata-nyata dan kata-kata yang diutarakan tidak pantas,” jelas Aldwin.
“Nah klien kami ini menyampaikan kepada publik ini tidak boleh dilakukan tapi justru dia sekarang dilaporkan, malah teror ke kampus. Ini tidak boleh. Ada cara usang yang kuno untuk membungkam kebebasan berpendapat. Beliau sebagai warga negara punya hak mengkritisi,” sambungnya.
Penulis: Didit
Posting Komentar