Berita Metropolitan – Bagi Anda para pecinta film horor, sepertinya film Blair Witch menjadi film yang patut direkomendasikan untuk dimasukkan ke dalam daftar tontonan.
Sebuah film yang sepertinya tak membutuhkan biaya cukup besar ini menyajikan suasana yang horor tak biasa.
Penonton dipaksa untuk dapat merasakan lebih nyata tentang keseraman yang ada di dalam film tersebut.
Film ini dibintangi oleh sejumlah artis ternama yaitu Callie Hernandez, Wes Robinson, Corbin Reid dan Valorie Curry.
Blair Witch sendiri merupakan sebuah mitos yang berkembang di sebuah hutan terlarang. Sejumlah keanehan bakal terjadi pada saat malam hari di hutan tersebut.
Menurut mitos yang diceritakan di dalam film tersebut, Blair Witch merupakan seorang penyihir yang disiksa oleh para warga kota di tengah hutan tersebut.
Review Blair Witch 2016
Setelah itu, penyihir yang telah disiksa hingga mati itu pun membalas dendam kepada warga kota sehingga membuat para warga kota tersebut pun ketakutan sampai harus pergi mengungsi ke kota lainnya.
Semenjak saat itu, hutan tersebut menjadi bertuah dan tidak ada seorang pun yang berani masuk ke sana di malam hari.
Tetapi, James bersama dengan teman-temannya memberanikan diri masuk ke dalam hutan tersebut karena ingin mencari kakak perempuan dari James yang hilang di dalam hutan itu.
Kali ini, tim Berita Metropolitan akan memberikan review tentang film horor yang sedang booming di bulan Oktober ini. Yuk simak!
1. Kamera yang tidak stabil
Kamera Blair Witch.
Pertama-tama yang akan kita bahas adalah soal kamera yang tak seperti film pada umumnya yaitu dengan menggunakan kamera yang saling bergantian.
Semua kamera disorot oleh para pemain-pemainnya lewat handycam atau kamera lainnya yang memiliki banyak sekali gerakan.
Di awal film, Anda mungkin akan merasa agak dipusingkan dengan gerakan-gerakan kamera yang terus bergejolak sepanjang menit.
Tidak jarang sorotan kamera bergerak dari yang mulanya menghadap depan langsung tiba-tiba beralih ke belakang.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan sistem sorotan kamera seperti ini, hanya saja tentu untuk Anda yang mudah pusing bila melihat kamera yang tidak stabil, penggunaan kamera seperti ini akan menjadi masalah.
2. Suara bukan horor tapi mengagetkan
Blair Witch.
Masih berhubungan dengan penggunaan kamera di nomor satu di atas. Pada saat menonton film ini, akan cukup ada banyak suara putus nyambung kamera yang membuat terkejut.
Suara menyalakan kamera, mematikan kamera, dan lain sebagainya yang membuat jantung Anda berdenyut lebih kencang dari biasanya.
3. Alur cerita sangat teratur
Lisa di terowongan.
Membahas mengenai alur cerita, film ini cukup apik dalam pembuatannya. Dari awal, rencana membuat film dokumenter, sampai akhir film yang penuh dengan misteri. Mereka adalah James, Peter, Ashley, dan Lisa.
Dengan tema “Pencarian kakak perempuan James yang hilang di hutan”, mereka mulai merencanakan dan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
Sebelum ke hutan, mereka menghampiri seorang teman yang baru dikenalnya di internet sebagai penduduk lokal, Lane dan Talia.
Usia sampai di lokasi, mereka pun mulai masuk ke dalam hutan dan mendirikan kemah untuk bermalam.
Sebelum sampai ke tempat berkemah, Ashley, seorang perempuan rekan James menginjak batu atau sesuatu yang tajam saat menyebrangi sungai hingga merobek telapak kakinya. Walaupun begitu, Ashley masih dapat berjalan setelah diberikan pertolongan pertama oleh James.
Malam harinya, James dan rekan-rekannya pun mendapatkan teror pertama yaitu dengan suara-suara aneh dari luar tenda. James bersama dengan yang lainnya pun keluar dari tenda dan ternyata, Lane tidak berada di dalam tenda.
Saat ditanyakan pada Talia, Ia mengatakan kalau Lane buang air kecil namun sudah terlalu lama belum kembali ke tenda.
James dan Talia pun mencari keberadaan Lane yang pada akhirnya berhasil ditemukan sedang ketakutan karena mendengar suara teror tersebut.
Keesokan paginya, mereka pun terkejut saat bangun melihat banyak boneka-boneka kayu terpasang di sekitar tenda mereka.
Namun ternyata boneka-boneka kayu tersebut merupakan hasil buatan dari Lane dan Talia yang merencanakan untuk pulang karena ketakutan. Selanjutnya, mereka pun bertengkar dan pada akhirnya berpisah.
Setelahnya, banyak sekali kejadian-kejadian aneh yang sepertinya hanya dapat dirasakan dengan menontonnya secara langsung.
4. Minim adegan romantis
Peter, Ashley dan James.
Sepertinya pembuat film Blair Witch tak ingin nuansa romantis mengganggu keseraman dari film horor ini.
Nuansa romantis sama sekali tidak terlihat di dalam film ini. Jika Anda merupakan pecinta adegan romantis di dalam sebuah film, tentu ini akan menjadi kekurangan tersendiri.
5. Make up luka dan wajah kumuh
Make Up pemain Blair Witch.
Seperti yang sudah tim Berita Metropolitan jabarkan di poin nomor 3 di atas, Ashley mengalami luka yang cukup parah di bagian kakinya.
Bila Anda merupakan orang yang tidak tahan saat melihat luka menganga atau nanah, sebaiknya Anda siap-siap untuk menutup mata karena di dalam film ini, luka yang diderita oleh Ashley sangat terlihat nyata.
Cairan-cairan nanah yang keluar dari luka nya pun terlihat sangat nyata dan masih sangat teringat dengan begitu jelas, saat Ashley mengeluarkan sesuatu dari dalam lukanya, suasana bioskop bergemuruh karena penonton secara spontan mengekspresikan rasa tidak tahannya.
Selain itu, make up wajah untuk para pemain pun terlihat cukup natural. Terlihat kumuh dan kotor layaknya orang yang terjebak di tengah hutan.
6. Latar Hutan yang terasa begitu nyata
Lane dan Talia.
Dengan menggunakan latar hutan, film ini terasa begitu nyata. Anda akan merasa seperti berada di dalam hutan tersebut.
Penggunaan sistem kamera yang bergantian dari para pemain sepertinya berhasil membuat penonton bisa merasakan bagaimana rasanya terjebak di tengah hutan dengan banyak gangguan spiritual.
7. Penuh Misteri
James.
Pada akhir film, semua pemain tak ada yang tersisa satupun. Blair Witch pun akhirnya selesai dengan meninggalkan misteri di dalamnya.
Jadi, Anda jangan kaget ya bila pada akhir filmnya dibuat agak menggantung karena terkadang, misteri, lebih seru jika dibiarkan menjadi misteri.
Penulis: Herlina
Posting Komentar