0




Berita Metropolitan.com, Pasuruan – Meski kaya raya, tetangga tak mengetahui secara pasti pekerjaan Dodi Wahyudi (40), ‘sultan’ kepercayaan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Hal itu juga disampaikan Kepala Desa Gunung Gangsir, Dewi Noer Alifah.



“Saya kenal. Tapi ya sebatas kenal. Saya tak tahu pekerjaannya apa,” kata Dewi, Rabu (5/10/2016).



Dewi mengatakan, Dodi bukan warga asli Dusun Pajejeran, Desa Gunung Gangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Ia asli warga Leces, Probolinggo yang menikahi perempuan setempat.



“Saya belum lama kenal. Dia belum KTP sini,” jelas Dewi.



Dewi mengaku beberapa kali datang ke rumah Dodi karena termasuk tim suksesnya dalam Pilkades. Keduanya jarang bertemu dan hanya berkomunikasi lewat WhatsApp messenger.



“Dia baik, dermawan. Dia sering kasih-kasih uang ke orang-orang,” jelasnya.



Meski kaya raya, penampilan Dodi tergolong biasa-biasa saja seperti warga kebanyakan. “Setahu saya biasa-biasa saja penampilannya,” kata Dewi.



Dewi mengaku tak mengetahui keberadaan Dodi saat ini. Ia juga tak tahu kapan persisnya ‘manusia 1 triliun’ ini menghilang. “Tapi orang Polda telepon saya, minta bantuan jika sewaktu-waktu datang ke rumah Pak Dodi,” tandasnya.



Karena baik dan dermawan, Dodi juga memiliki banyak teman. Saat ia berada di rumah dari bepergian, banyak orang yang datang ke rumahnya. Di antara tamu-tamu yang datang juga banyak terdapat aparat keamanan seperti anggota kepolisian.



“Biasanya dari anggota Polsek atau Polres,” kata Solikan, tetangga Dodi Wahyudi.



Solikan tak mengetahui atas kepentingan apa tamu-tamu tersebut datang, bahkan banyak yang menginap.



Dodi Wahyudi saat ini tengah dicari polisi karena merupakan ‘kepingan puzzle’ dari kasus dugaan penipuan pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dodi yang merupakan orang kepercayaan dan koordinator pengumpul mahar pengikut Dimas Kanjeng ini disebut membawa uang dari para korban mencapai Rp 1 triliun. Dodi juga disebut ‘sultan’ oleh Kanjeng Dimas. (Sumber: detik.com).




Posting Komentar

 
Top