0



Berita Metropolitan – Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu menyatakan bahwa dirinya tak paham dengan keputusan dari Presiden Jokowi yang menunjuk Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar sebagai Menteri dan Wakil Menteri ESDM.


“Gagal paham saya,” ujarnya dikutip Berita Metropolitan dari laman RimaNews.


Ia menyatakan Gagal Paham I bahwa untuk pertimbangan reshuffle sebelumnya adalah karena kinerjanya tidak bagus, tapi sekarang malah diangkat lagi.


Jonan dan Arcandra.

Jonan dan Arcandra.

“Menterinya itu kan menteri yang sudah di-reshuffle. Pertimbangan reshuffle itu kan, karena kabinet ini adalah kabinet profesional, maka mengusung profresionalitas yang ukurannya kinerja, artinya orang diberhentikan dari satu jabatan karena kinerjanya tidak maksimal atau jelek,” ujar Gus Irawan.




Gagal Paham II menurutnya soal pengadaan Wakil Menteri. Ia menuturkan kalau bila jabatan Menteri ESDM diisi oleh orang yang pernah diberhentikan, maka dapat dikatakan kalau untuk pekerjaan Jonan di Menhub lebih berat.


Gagal Paham III, Ia menilai keputusan Presiden telah bertentangan karena jabatan yang ringan, lalu kenapa harus ada Wakil Menteri.



“Lalu apakah sektor ESDM dianggap sektor yang ringan saja? Ini bertentangan pula, kalau presiden melihat ESDM ini di bawah perhubungan, misalnya. Tapi ini kan beliau malah mengangkat wakil. Gagal paham lagi saya,” jelasnya.


Gagal Paham IV, Ia menyatakan bahwa seharusnya Jokowi dapat menempatkan Arcandra sebagai Menteri karena untuk permasalahan kewarganegaraannya telah selesai.


“Arcandra ini kan orang yang digadang-gadang manusia super yang sangat bagus, lho kok jadi wakil? Gagal paham yang keempat,” ungkapnya.


“Kalau karena keras kepala jadi menteri, banyak sekali yang bisa jadi menteri. Jadi enggak paham saya. Rasionalitas berpikir saya belum terima. Gimana ini pertimbangannya,” lanjutnya.


Karena melihat pertimbangan tersebut, Ia mencurigai bahwa ada kepentingan tertentu di dalam penunjukkan Menteri dan Wakil Menteri ESDM ini.


“Saya menduga-duga, ya ini mungkin persoalannya karena kepentingan,” pungkasnya.


 


Penulis: Renata






Posting Komentar

 
Top