0



Berita Metropolitan – Salah satu nelayan yang berasal dari Jaringan Swadaya Warga Jakarta Raya (Jawara) turut memberikan komentar mengenai proyek reklamasi yang sedang digarap oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.


“Memang ada sedikit masalah dengan reklamasi pantai. Kalau memang program pemerintah setuju saja,” ujar Nasikin mengawali komentarnya dikutip Berita Metropolitan saat mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok-Djarot.


Nasikin yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD Jakut PNTI menyatakan bahwa panen ikan di wilayahnya telah langka sejak 2010 silam. Ia pun memberikan usulan untuk pemprov DKI Jakarta dapat membangun sentra nelayan di salah satu pulau.


Nelayan.

Nelayan.

“Ada keinginan kami dibuatkan dibantu kapal-kapal yang agak besar kalau 3 GT dibikin 5-7 GT untuk koperasi nelayan. Sehingga nelayan bisa melaut ke tengah. Kalau memang reklamasi ada dibuatkan pula pemukiman nelayan terpadu di salah satu Pulau untuk sarana ibadah, pasar, penjualan ikan, sarana pendidikan dan kesehatan,” ucapnya.




Ia pun turut mengusulkan supaya nelayan bisa dilibatkan di dalam proyek reklamasi tersebut yaitu dengan menjadikan kapal nelayan sebagai kapal pariwisata.


“Kalau sekarang ikannya sudah susah ditangkap, lebih baik nelayan diajak untuk jadikan pariwisata antar pulau. Kapal-kapal dihias untuk transportasi. Jadi nelayan bisa tetap bekerja,” terangnya.



Nasikin punya pendapat bahwa di bawah kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur, Ia melihat banyak sekali perkembangan yang signifikan dan positif. Salah satu yang membuatnya senang yaitu pembangunan 200 rumah untuk nelayan di kampung.


“Tadinya saya melihat banyak nelayan kami yang kumuh dan kotor sekarang banyak kampung deret dibangunkan oleh pemda asal bukan jalur hijau. Saya berharap ke depan Pak Ahok-Djarot lebih serius lagi karena masih banyak warga yang belum dapat bantuan,” tukasnya.


“Sekarang kan bantuan pemerintah lebihh nyata, dulu banyak yang tidak tepat sasaran. Sekarang setiap koperasi dapat bantuan operasional dan alat tangkap. Mesin motor perahu per nelayan dapat satu,” lanjutnya.


 


Penulis: Putri






Posting Komentar

 
Top