0



Berita Metropolitan – Pendukung fanatik klub sepakbola Persija Jakarta, The Jakmania,

protes dengan pasangan Cagub/Cawagub DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Mereka merasa nama besarnya dicatut oleh calon dari Partai Gerindra dan

PKS tersebut.


Pada Jumat (30/9), dideklarasikan Posko Relawan Pemenangan

Anies-Sandiaga wilayah Jakarta Pusat. Dari beberapa nama organisasi,

terdapat nama The Jakmania sebagai relawan pemenangan Anies-Sandiaga.



Plt Ketua Umum The Jakmania, Donal Aldiansyah mengatakan, dirinya

secara pribadi dan organisasi tidak pernah sekalipun melakukan

kesepakatan atau menyatakan dukungan ke salah satu pasangan

Cagub/Cawagub DKI.



“Saya heran, kok ada nama The Jakmania di acara deklarasi yang

dihadiri oleh Anies Baswedan. Kami tidak pernah mendukung dan

berkomunikasi untuk memberikan dukungan kepada salah satu calon di

Pilgub DKI,” kata Donal, kemarin.



Adanya nama The Jakmania, Donal mencurigai, adanya dari pihak

tertentu untuk menyeret organisasi suporter sepakbola di Jakarta ini

dalam urusan dukung mendukung di Pilgub DKI 2017.



“Tidak ada urusannya The Jakmania dengan apapun, apalagi yang berkaitan dengan politik, khususnya Pilgub DKI,” tegasnya.



Reaksi bermunculan dari organisasi The Jakmania, salah satu

Koordinator Wilayah (Korwil) di Jakarta mempertanyakan banner yang

menuliskan nama organisasi suporter tersebut.



Korwil Cikampek melalui akun resminya di Twitter mempertanyakan

maksud menyeret nama The Jakmania. Mereka meminta klarifikasi banner

tersebut.



“Harus ada klarifikasi terkait hal ini! JAKMANIA BUKAN KENDARAAN

POLITIK UNTUK PEMENANGAN PILGUB DKI 2017! #Sajete, Sejak kapan THE

JAKMANIA resmi menjadi RELAWAN PEMENANGAN salah satu pasangan PILKADA

DKI JKT? THE JAKMANIA BUKAN KENDARAAN POLITIK! #Sajete, Harus ADA

PERMOHONAN MAAF DARI PIHAK PASANGAN CAGUB?CAWAGUB yang dalam kampanyenya

itu membawa nama Organisasi Besar THE JAKMANIA! #Sajete, kami MINTA

KLARIFIKASI RESMI DI MEDIA dari pihak pasangan CAGUB/CAWAGUB, karena

telah membawa nama besar organisasi THE JAKMANIA dalam kampanyenya!,”

tulis aku @JakCikampek dalam twitnya.



Sementara itu, pendiri The Jakmania, Ferry Indrasyarif dengan lantang

menyatakan penolakan organisasi yang didirikannya diseret dalam ranah

politik. Bung Ferry, panggilan akrab pria ini menyerukan, apabila ada

spanduk atau sejenisnya mengatasnamakan organisasinya harus dicopot.



Dia mencontohkan kasus spanduk di Kongres PSSI yang dilaksanakan di

Hotel Indonesia dengan tulisan mendukung salah satu calon. Ferry yang

saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum The Jak, tanpa kompromis

menurunkan spanduk tersebut.



Dirinya pun mengingatkan kepada semua anggota The Jakmania tidak memanfaatkan nama organisasi untuk kepentingan politiknya.



“Saya tidak anti politik. Tapi saya harus menjaga semangat murni

pendirian The Jakmania. Semangat untuk menyatukan anak-anak muda

Jakarta. Semangat untuk menjadikan Persija menjadi “Raja” di kampungnya

sendiri,” jelas Ferry.



Diseretnya nama The Jakmania untuk kepentingan politik bukan pertama

kali. Pada Pilgub DKI 2007, The Jak pernah disangkutpautkan dengan Adang

Darajatun, yang kala itu bertarung melawan Fauzi Bowo.



Adang yang merupakan pensiunan Wakapolri, disebut dapat dukungan dari The Jakmania.



Lima tahun berikutnya, Pilgub 2012 giliran Fauzi Bowo yang bertarung

dengan Joko Widodo. Kedua Cagub DKI tersebut kala itu disebut-sebut

berusaha mendekati The Jakmania.



Bahkan, Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai Walikota Solo,

sempat hadir di Stadion Manahan Solo bersama ribuan The Jakmania di

tribun suporter. Karena saat itu, Persija yang “terusir” dari Jakarta,

memilih Solo sebagai home base-nya.(thejak.co)




Posting Komentar

 
Top