0



Berita Metropolitan – AHOK DAN KAUM MUSLIM PELANGGAR SUMPAH AL-QUR’AN. Saya

mencoba untuk membuka nalar dan wawasan pikiran kita masing-masing.

Siapa sih sebenarnya perusak dan penista agama?




Aa Gatot mendirikan padepokan tapi justru menipu para pengikutnya.

Pengikutnya kadang diajak ngaji, sholat dan juga diajak ngesex

ramai-ramai, hingga dicekokin sabu alias asmat (asap nikmat) yang

katanya makanan Jin Jun dan Jan. Harus diakui banyak yang akhirnya

percaya dan terpedaya karena adanya bumbu-bumbu ritual agama.







Kanjeng Dimas Taat Pribadi juga mendirikan Padepokan dan dipercaya mampu

menggandakan uang. Dengan berkedok istighosa, sholawat, dan hal-hal

yang dibumbui dengan ritual agama maka para pengikutnya jadi makin

percaya kalau Taat Pribadi memiliki karomah serta mampu menggandakan

uang.






Muhammad Susilo Wibowo alias Ustadz Guntur Bumi, dengan bermodalkan

dalil-dalil dan ayat-ayat yang keluar dari mulut manisnya, serta

semburan air minum yang dibacakan ‘mantra’ maka dia pun mampu menipu

para pasienya. Uang pun menjadi pundi-pundi penghasilan melalui penipuan

yang dilakukan dengan modus pengobatan.






Said Agil Husin Al Munawar, mantan menteri Agama RI diera Megawati, dia

disumpah atas nama Al-Qur’an namun ia justru menjadi terdakwa kasus

korupsi Dana Abadi Umat dan Biaya Penyelenggaraan Haji. Diduga kerugian

negara mencapai Rp 719 miliar.






Surya Darma Ali (SDA), mantan Menteri Agama RI diera SBY, dia disumpah

atas nama Al-Qur’an namun ia justru terjerat kasus korupsi dana ibadah

Haji dan divonis penjara. Ahmad Jauhari, pejabat di kemenag juga di

vonis hukuman 13 tahun karena terjerat korupsi pengadaan Al-Qur’an.






Lutfi Hasan Ishaaq presiden partai Islam (PKS ), sebagai pimpinan partai

Islam ia juga terjerat kasus korupsi pengadaan kuota impor daging Sapi.

Kerugian negara pun mencapai RP 1Triliun dan Ia telah divonis 16 tahun

penjara diera pemerintahan SBY.






Baru-baru ini seorang perempuan berinisial ED, ketua pengadilan Agama

kota Padang Panjang kepergok oeprasi pekat oleh satpol PP setempat. ED

tertangkap basah tengah ‘asik’ berdua bersama laki-laki yang bukan

suaminya di kamar hotel di kawasan Bukittinggi.



Ahok Gubernur DKI Jakarta, ia telah menertipkan prostitusi, lokalisasi,

pungli, bangunan liar ilegal, membersihlan kali dan sungai dengan

mengerahkan anak buahnya, menutup Diskotik megah, memberangkatkan umrah

para penjaga Musholah, rutin menyumbang hewan sapi dihari Idul Qurban,

rajin bersedekah dan rutin mengeluarkan zakat menjelang Idul Fitri

(meskipun tdk dianggap zakat).

Tapi Ahok ngomongnya juga suka ceplas ceplos, kadang kasar (kalau sama

maling dan begal anggaran). Baru-baru ini Ahok dianggap melakukan

penistaan terhadap agama islam terkait surat Al-Ma’idah ayat 51.





Ketika di acara ILC tv One Selasa (11/10) malam dengan tema “Setelah

Ahok Minta Maaf”, tanpa kehadiran Ahok, segerombolan makhluk MUI

berjubah pun menghakimi dan menafsirkan perkataan Ahok seenak mulutnya

sendiri, dengan modal selembar tulisan berisi fatwa maka Ahok pun diberi

‘stempel’ telah melecehkan ayat Allah, Ahok dianggap menuduh para ulama

yang mengajarkan Al-Ma’idah 51 telah berbohong, atas dasar itu maka ada

yang berpendapat Ahok harus dihukum mati, dipotong tanganya dan kakinya

dan diusir dari Indonesia.



Saya mau tanya, jadi yang penista agama dan perusak nilai-nilai ajaran

islam itu Ahok atau kaum muslim yang telah melanggar sumpah atas nama

Al-Qur’an?



Ahok adalah non muslim, meskipun 9 tahun pernah sekolah islam dan punya

ibu angkat muslim (almarhumah), namun tentu pemahamanya tentang islam

tidak sedalam seperti para ulama² berjubah. Bagi saya Ahok jauh lebih

mulia daripada para pejabat pelanggar sumpah atas nama Al-Qur’an. Bagi

saya Ahok lebih mulia daripada mereka yang paham Al-Qur’an tapi suka

menipu dan menyesatkan.


Jika Ahok yang telah mintak maaf secara terbuka harus dihukum mati,

dipotong tangan dan kakinya, tapi mengapa terhadap orang2 yang jelas

telah melanggar sumpah atas nama Al-Qur’an dan menjadikan ayat suci

serta dalil-dalil sebagai lahan untuk kepentingan pribadi mereka

bungkam?

Ah tidak heran jika Gus Mus pernah bertanya, “MUI itu makhluk apa?”






Oleh Yusuf Muhammad




Posting Komentar

 
Top