0



Konfrensi pers di kantor MUI, Jakarta, Kamis, (13/10/2016)



Berita Metropolitan – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin menegaskan tidak

ada intervensi dari pihak manapun ihwal sikap resmi MUI terkait

pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. 

“Tidak tidak ada hubungannya dengan berbagai masalah hirik pikuk di

luar, tidak ada tekanan, intervensi, dalam keluarkan sikap MUI,” kata

Ma’ruf di kantor MUI, Jakarta, Kamis (13/10/2016).



Ma’ruf menuturkan, bila terdapat pernyataan dari pengurus MUI di luar

konteks pernyataan resmi yang dikeluarkan pada 11 Oktober 2016 lalu,

itu merupakan pendapat pribadi.



MUI, lanjut Ma’ruf, tetap memegang teguh sikap tersebut. “MUI tetap

teguh dengan pernyataan resmi tersebut karena menjadi bagian tugas MUI

membimbing umat dan menjaga negara,” ucap Ma’ruf.



MUI mengeluarkan pernyataan sikap merespons pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyinggung surat Al Maidah ayat 51.



Setelah melakukan kajian, MUI menilai pernyataan Ahok saat kunjungan

kerja di Kepulauan Seribu dapat dikategorikan menghina Al Quran dan

menghina ulama.





Pernyataan Ahok dianggap memiliki konsekuensi hukum. MUI

merekomendasikan agar aparat penegak hukum menindak tegas setiap orang

yang melakukan penodaan dan penistaan Al Quran dan ajaran agama Islam,

serta penghinaan terhadap ulama dan umat Islam sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.



Aparat penegak hukum diminta proaktif melakukan penegakan hukum

secara tegas, cepat, proporsional, dan profesional dengan memperhatikan

rasa keadilan masyarakat agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap

penegakan hukum.



MUI juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan

aksi main hakim sendiri serta menyerahkan penanganannya kepada aparat

penegak hukum.



Ucapan Ahok yang dianggap banyak pihak menyinggung isi Al Quran

disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu pada 27

September 2016.



Saat itu, ia menyatakan tidak memaksa warga Kepulauan Seribu untuk memilih dirinya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.



Pernyataannya itu disertai ucapannya yang mengutip bunyi surat Al

Maidah ayat 51. Akibat ucapannya, Ahok dilaporkan oleh dua organisasi ke

Polda Metro Jaya dengan tuduhan penistaan agama.




Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Maruf Amin, meminta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memperjelas maksud

permintaan maaf terkait perkataannya mengenai Al Quran Surat Al Maidah

ayat 51.




“Maksudnya

(Ahok) minta maaf atas kesalahannya dia atau minta maaf karena telah

menimbulkan kegaduhan tetapi tidak merasa bersalah. Hal itu yang perlu

diperhatikan dan diperjelas,” kata Maruf ditemui di Gedung MUI, Jakarta,

Rabu (12/10).




Dia mengatakan,

permintaan maaf yang telah disampaikan Ahok tersebut tidak kemudian

menghentikan tindak lanjut pemeriksaan kepolisian mengenai laporan

dugaan pelanggaran Pasal 156 ayat a KUHP tentang Penistaan Agama. 






“Kalau orang

minta maaf, kita biasanya akan memaafkannya. Tetapi terkait kasus ini,

proses hukumnya tetap jalan karena ini masalah yang menyangkut umum,”

kata Maruf.




Sebelumnya,

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang akan mengikuti

pemilihan kepala daerah tahun depan, meminta maaf kepada umat Islam soal

perkataannya yang menyebut Al Quran Surat Al Maidah ayat 51 di hadapan

warga Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.




Ahok mengakui

ucapannya menimbulkan kegaduhan dan menyinggung perasaan umat Islam.



 “Yang pasti, saya sampaikan kepada umat Islam atau orang yang

tersinggung, saya mohon maaf,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta,

Senin (10/10).




Ahok

menegaskan, dia tidak bermaksud menyinggung perasaan umat Islam apalagi

sampai menistakan agama. “Tidak ada maksud saya melecehkan Al Quran.

Kalian bisa lihat suasananya seperti apa. Orang Pulau Seribu pun tidak

ada satu pun yang tersinggung, kami tertawa-tawa kok. Niatnya waktu itu

hanya ingin menunjukkan, sebetulnya saya enggak mau orang yang punya

tafsiran seperti itu bingung,” katanya.(republika)


(kompas.com & republika.com)




Posting Komentar

 
Top